![]() |
Foto bersama usai melaunching Sekretariat HAPAK Timika (Foto:salampapua.com/Acik) |
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Honai Adat Pengusaha Amungme-Kamoro (HAPAK) resmi dilaunching Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Vebian Magal, di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Katedral Tiga Raja Timika, Jumat (25/11/2022).
Pantauan salampapua.com, wadah persatuan pengusaha asli
Amungme-Kamoro ini memiliki Visi “Menjadi Pengusaha yang Berkompeten,
Bermartabat, Mandiri, Berdaya Saing dan Sukses.”
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari manajemen PT
Freeport Indonesia (PTFI), Lemasa, Lemasko, Gapensi, perwakilan Polres, Kodim
1710/Mimika, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan seluruh
pengurus HAPAK.
Direktur YPMAK, Vebian Magal dalam sambutannya mengaku
sangat bangga, karena ternyata generasi Amungme dan Kamoro memiliki kreativitas.
Itu berarti, menurut dia, anak Amungme dan Kamoro tidak lagi akan menjadi
penonton, tapi menjadi pelaku untuk membangun Mimika.
“Hari ini saya bangga sebagai anak Amungme, karena
adik-adik, teman dan sahabat saya punya pikiran kreatif untuk melakukan
inovasi. Kreatif dan inovatif tentunya harus bermartabat. Kalau sudah bicara
begitu, berarti kita tidak boleh saling tipu satu sama lain,” kata Vebian.
Dia mengungkapkan, sudah saatnya anak muda Amungme dan
Kamoro menjadi agen perubahan terutama dalam menggerakan ekonomi di Kabupaten
Mimika. Dalam hal ini, menjadi mitra baik bagi pemerintah, Freeport, YPMAK dan
swasta lainnya dalam hal berusaha agar bisa diperhitungkan.
Di samping itu, diharapkan agar pengusaha Nusantara yang
berjuang di Timika agar menghargai pengusaha asli Papua selaku tuan rumah.
Diharapkan dapat mendorong pengusaha asli Papua agar menjadi tuan di negerinya
sendiri.
“Kita tidak gila hormat, tapi minimal hargai pengusaha
Amungme dan Kamoro yang sedang bertumbuh dan berkembang,” pesannya.
Manajemen PTFI yang diwakili oleh Staf Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Comunity Economic Development, John Murib mengaku sangat mendukung pikiran-pikiran yang baik dari pemuda Amungme dan Kamoro. Sebagaimana diketahui, ekonomi bangsa akan menjadi lebih kuat kalau pengusaha-pengusahanya sudah maju.
Dia mengungkapkan, Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah, Comunity Economic Development PTFI sangat terbuka dengan segala
bentuk komunikasi dan kerjasama yang baik.
“Ini adalah satu langkah yang baik untuk saling mendukung khusus bagi kami
di bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah. Kami juga banyak program yang mungkin ke depannya bisa
disinergikan bersama HAPAK. Jadi kita hanya perlu membangun komunikasi yang
baik agar hal-hal yang sudah dicita-citakan bersama ini dapat dikembangkan
bersama,” kata John.
Sedangkan Ketua HAPAK, Otenus Hagabal menjelaskan bahwa kehadiran HAPAK tidak menutup diri, karena HAPAK
ingin belajar atau menimba ilmu dari organisasi lain.
HAPAK juga hadir bukan sebagai lawan ataupun menjadi
penghalang bagi stakeholder lain, baik pemerintah maupun PTFI serta pihak
swasta lainnya. Namun sesuai motto
“Negele Atie”, maka HAPAK hadir untuk menjadi mitra yang baik membangun Mimika
secara bersama, dengan hati nurani, moral yang baik serta profesionalisme,
sehingga menjadi tuan di atas negeri sendiri.
“HAPAK tidak menutup ruang dan siap menerima siapa saja serta organisasi
Nusantara lainnya yang ada di Timika. HAPAK mau menimba ilmu dari mereka,” ungkapnya
usai kegiatan launching HAPAK yang ditandai dengan pengguntingan pita pembukaan
tirai papan nama HAPAK.
Otenus menambahkan, HAPAK hadir untuk mempersatukan
anak-anak negeri yang selama ini tercerai berai. Dengan demikian, berharap
adanya dukungan dari pemerintah, Freeport dan pihak swasta yang selama ini punya
peran penting membangun Mimika, karena HAPAK juga berkeinginan untuk ikut
terlibat dan mengambil peran penting membangun Mimika.
“Adanya HAPAK juga mematahkan anggapan di luar sana bahwa
Amungme dalam kondisi terpecah-pecah. Begitu juga penilaian terhadap situasi orang Kamoro. Itu tidak benar, karena
melalui HAPAK ini, kita semua bersatu,” katanya.
Sementara itu, Pengawas HAPAK, Dolfin Beanal menjelaskan
bahwa HAPAK lahir benar-benar dari dalam hati anak-anak Amungme dan Kamoro,
dalam hal ini sebagai pengusaha yang aktif di bidang yang berbeda-beda.
“Tidak ada pihak lain yang memaksa kami untuk membentuk satu
organisasi. HAPAK ini benar-benar lahir dari dalam hati kami semua sebagai
pengusaha anak Amungme dan Kamoro,” ujarnya.
Dengan adanya HAPAK, diharapkan porsi atau bagian
pembangunan harus ada bagi anak-anak Amungme dan Kamoro. Sebab selama ini
anak-anak Amungme dan Kamoro yang jalan sendiri- sendiri tidak akan digubris
dan tidak diberi porsi, baik di pemerintahan maupun swasta.
“Sekarang dengan adanya HAPAK, kita jalan bersama-sama
supaya satukan kekuatan. Sesuai dengan motto, kita harus menjadi tuan di atas
tanah sendiri, dan tidak lagi dikuasai orang lain,” kata Dolfin.
Sekretaris HAPAK, Araminus Omaleng juga mengaku bahwa apa
yang disampaikan Ketua HAPAK sangat benar. Sebab HAPAK hadir dengan keinginan
untuk bersama-sama belajar, berusaha serta membangun Mimika sesuai bidangnya
masing-masing.
“Kita ingin bersaing bersama-sama sesuai bidang kita
masing-masing. Jadi HAPAK ini bukan bertujuan untuk menentang atau bersaing secara
tidak sehat dengan yang lain, tapi kita hadir untuk bersinergi dengan siapa
saja,” tuturnya.
Penasihat HAPAK, Elias Wanmang juga menyampaikan hal senada.
Dengan dilaunchingnya HAPAK, menjadi catatan baru di Timika. Karena itu, bagi
Pemerintah, Freeport serta pihak swasta harus tahu bahwa sudah saatnya membuka
pintu agar HAPAK bisa masuk dan menjadi mitra yang baik.
“Sesuai motto Negele Atie, berarti HAPAK-lah yang punya
tanah ini. Jadi terima dan hargai HAPAK sebagai mitra dalam berkarya di atas
tanah ini,” tegasnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
0 komentar:
Posting Komentar