Foto bersama keluarga Pdt. Abraham Manurung bersama puluhan keluarga mantan Karyawan PTFI yang ada di Manado (Istimewa)
SALAM PAPUA
(TIMIKA) – Puluhan keluarga eks Karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di
Kota Tomohon, Manado, Sulawesi Utara
gelar reuni berbalut Nuansa Damai Natal
dengan tema “ Hidup Rukun dan Diberkati”.
Reuni yang
diinisiasi Manurung Brothers secara mendadak
dan digelar tanggal 27 Desember 2022 ini menjadi hari yang penuh
sukacita. Dihadiri oleh 80 orang dari 36 keluarga eks pekerja tambang dan diawali doa,
dilanjutkan dengan santap kasih bersama, bernyanyi, dance serta foto bersama.
Salah satu eks
karyawan yang juga pernah menjabat posisi strategis di PTFI, Daantje Keles pada sambutannya
mengatakan bahwa reuni terjadi karena Kasih Karunia Tuhan.
Mantan Ketua Bamag
HL PTFI ini mengaku, bersyukur dan berterimakasih serta menyambut hangat kunjungan
keluarga Pdt. Abraham Manurung ke Manado, serta menggelar reuni, sehingga
bisa mempersatukan para mantan karyawan PTFI di Kota Tomohon.
Ny. Magdalena Manurung foto bersama kawan-kawan seperjuangan sewaktu di Tembagapura (istimewa)
“Tomohon adalah
tempat yang pas untuk melakukan pertemuan atau reuni, karena kota Tomohon
berada di tengah-tengah dan cuacanya dingin seperti di Tembagapura. Jadi kita
bisa hemat AC. Ini luar biasa karena Kasih Tuhan, keluarga Pdt. Abraham bisa
datang ke Manado dan reuni inipun bisa
dilaksanakan,” ujarnya penuh canda.
Mantan Guru YPJ
Tembagapura, Ibu Kumayas mengucap syukur kepada Tuhan yang mengijinkan reuni
itu terjadi.
“Saya sangat
bersyukur kepada Tuhan, dan kepada keluarga Pdt. Abraham Manurung telah
mengundang kami semua sebagai eks karyawan PTFI di Tomohon. Pertemuan seperti ini sangat jarang terjadi.
Biasanya yang kumpul hanya Mama-mama atau Bapak-bapaknya saja, tapi saat ini
bisa dihadiri oleh orangtua, sampai anak, bahkan ada yang membawa cucu
masing-masing.
Rasa terharu dan
ucapan syukur dan terima kasih juga disampaikan oleh dua mantan karyawan PTFI
lainnya, yaitu Yopi Nayoan dan John Mogot. Bagi keduanya, reuni ini
mengingatkan mereka akan kenangan saat bekerja di PTFI. Selama bekerja di PTFI,
mereka merupakan anak didik rohani Pdt. Abraham Manurung.
Nampak senyuman para eks karyawan PTFI di Manado dalam momen reuni (istimewa)
“Puji Tuhan setelah
kami pulang ke Manado, sampai hari ini kami masih terlibat dalam pelayanan.
Bahkan diantara kami sudah ada yang mengambil sekolah alkitab dan juga menjadi
Gembala Sidang. Itu semua berkat Tuhan melalui Pdt. Abraham Manurung yang dulu
mendidik kami secara rohani selama bekerja di PTFI, Dan juga terima kasih untuk
PTFI dimana kami boleh bekerja dulu" ungkap Yopi Nayoan.
Di momen yang penuh
kasih itu, Pdt. Abraham Manurung sampaikan terimakasih atas sambutan hangat
para eks karyawan PTFI.
Pdt. Abraham
Manurung sebut, reuni ini tanpa direncanakan. Secara mendadak empat anaknya
(Four Brothers) mengajak liburan ke Manado, dan muncul inisiasi dadakan untuk reuni bersama mantan karyawan PTFI dan
berbagi kenangan dan Kasih Tuhan yang nyata dalam kehidupan kita semua.
“Walaupun umur kita
semua sudah semakin beranjak, tetapi kesatuan ini bisa tetap ada di hari Natal
yang penuh kasih. Saya sangat bersyukur dan berterimakasih atas sambutan hangat
dari semua eks karyawan PTFI yang ada di Manado,” ujarnya.
Nampak sukacita pada momen foto bersama Pdt. Abraham Manurung bersama beberapa keluarga eks karyawan PTFI (istimewa)
Ucapan syukur dan sukacita juga disampaikan Ny. Magdalena
Manurung lantaran bisa bertemu kembali bersama kawan-kawan seperjuangan sewaktu
di Tembagapura.
“Saya berpesan, di
usia kita semua yang makin beranjak
supaya terus kompak dan menjalin hubungan serta mengasihi Tuhan,”
tuturnya singkat.
Ditengah pertemuan
kasih itu, setelah makan siang,dilakukan
foto bersama para senior eks PTFI mulai dari yang memiliki ID PTFI dua
digit, yaitu Wendi Nelwan(082) Ddan ID tiga digit, Yessy Pinontoan(230) serta senior lainnya, seperti Noris Pangemanan,
Adolf Kumayas, Yopie Nayoan, John Mogot, Fredy kalangit, Hendrik Mongdong, Alex
Sekeh, Leo Wowiling, Herman Umboh, Johnny Karamoy, Pdt. John Rooroh, Edwin Kambey yang adalah anggota Dewan
Perwakilan PDIP yang sebelumnya aktif bekerja di PTFI serta keluarga- keluarga eks PTFI lainnya.
Foto bersama usai reuni (istimewa)
Ray Manurung yang
mewakili generasi anak-anak eks pekerja PTFI atau Agute, dengan penuh canda dan
mencairkan suasana menyampaika bahwa dirinya baru tahu alasan kenapa banyak
orang Manado ada di Tembagapura. Hal ini lantaran cuaca dingin di Tembagapura
juga sama dengan di Kota Tomohon.
“Saya baru tahu
ternyata di Manado sudah lebih dulu ada
Tembagapura yaitu Tomohon. Cuacanya seperti di Tembagapura,” ujarnya yang
disambut tawa puluhan eks karyawan PTFI tersebut.
Pada kesempatan
itu, Rey ucapkan terimakasih atas kehadiran semua mantan pekerja PTFI di
Manado. Baginya, semua mantan pekerja PTFI di Manado adalah orangtua Four
Brothers yang selalu memberikan nasehat-nasehat.
“keberhasilan kami
semua sebagai anak-anak AguTe bisa terjadi hanya karena mau turut akan
nasehat-nasehat tersebut,” ujarnya.
Sedangkan Joe Rambo
menambahkan dan berharap bahwa reuni ini
tidak akan terputus, tetapi bisa terus
terjadi dan suatu saat berharap bisa dilaksanakan di Timika, bahkan dilakukan
di Tembagapura.
Acara ditutup persembahan puji-pujian dari beberapa keluarga eks karyawan PTFI, dan dance Poco-poco bersama.
Editor : Acik
0 komentar:
Posting Komentar