Sosialisasi di Timika terkait KC untuk Indonesia Maju (Istimewa)
SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pada momen libur Natal 25 Desember 2022 dan Tahun
Baru 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mempersiapkan diri untuk
melayani masyarakat yang akan menggunakan kereta api.
KAI menetapkan
masa layanan pada 22 Desember 2022
hingga 8 Januari 2023. Pada periode tersebut, KAI menyiapkan tiket KA Jarak
Jauh sebanyak 2.236.021 tiket.
Guna mengakomodasi lonjakan penumpang pada periode Nataru ini, KAI akan mengoperasikan rata-rata 484 KA per hari. Jumlah ini termasuk 56 kereta api (KA) tambahan yang KAI jalankan khusus pada angkutan Nataru ini pada rute-rute favorit seperti pulang dan pergi Jakarta - Solo, Jakarta - Surabaya, Jakarta - Yogyakarta, Bandung – Surabaya, Yogyakarta - Surabaya, dan rute lainnya.
Jumlah KA yang beroperasi pada Nataru tahun ini mengalami peningkatan sebesar 29% jika dibandingkan jumlah yang beroperasi pada Nataru tahun lalu yakni sebanyak 375 KA.
Untuk mendukung operasional KA-KA pada masa Nataru
tersebut, KAI telah menyiapkan 465 unit lokomotif, 1.716 unit kereta, dan 77
unit KRD.
Menjelang angkutan Nataru, KAI bersama stakeholder
perkeretaapian melakukan peninjauan ke berbagai wilayah di Pulau Jawa pada
tanggal Desember sampai 7 Desember
2022. Kegiatan ini bertujuan untuk
memastikan seluruh aspek layanan kereta api dari berbagai aspek siap untuk
melayani masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2023. Di samping
Komisaris dan Direksi KAI, turut hadir dalam inspeksi tersebut jajaran Komite
Nasional Keselamatan Transportasi serta jajaran Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Inspeksi meliputi kesiapan sarana dan prasarana,
seperti lokomotif, kereta, fasilitas stasiun, dan jalur KA yang harus dalam
kondisi andal dan siap operasi. KAI juga memastikan kesiapan SDM di bidang operasional
dan pelayanan bekerja sesuai prosedur, mengutamakan keselamatan, serta tetap
harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Mengantisipasi periode Nataru yang bersamaan dengan
musim hujan, KAI semakin meningkatkan kewaspadaannya. Upaya antisipasi yang KAI
lakukan di antaranya dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan.
Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau
daerah rawan bencana.
KAI juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga
(AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan. AMUS yang
disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah
dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya. Sejumlah peralatan ringan
hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat
kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.
Hadirnya Kereta Cepat Jakarta Bandung untuk Kemajuan
Bangsa
Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan kereta api
cepat pertama di Asia Tenggara. Hadirnya KCJB menjadi era baru transportasi
massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara
optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota. KCJB diharapkan mampu memicu
pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan
seluruh Indonesia.
Memulai pembangunan sejak tahun 2018, proyek KCJB
semakin berprogres menuju fase operasional pada Juni 2023. KCJB dibangun oleh 7
perusahaan terkemuka dari Indonesia dan Tiongkok yang telah berpengalaman
mengerjakan proyek infrastruktur global dan tergabung dalam High Speed Railway
Contractor Consortium atau HSRCC. Saat ini progres konstruksi pembangunan KCJB
sudah mencapai 91,7%.
Dengan adanya KCJB, waktu yang dibutuhkan pelanggan
untuk bepergian dari pusat kota Jakarta ke pusat kota Bandung hanya sekitar 1
jam saja. Rinciannya, pelanggan cukup menempuh waktu selama 20 menit dari
Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas menuju Stasiun LRT Jabodebek Halim. Pelanggan
dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim
karena kedua layanan tersebut telah terintegrasi pada lokasi yang sama.
Perjalanan KCJB dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun KCJB Padalarang akan
ditempuh hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Di Padalarang, KAI telah
menyediakan layanan KA Feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal
kedatangan KCJB. Adapun waktu tempuh KA Feeder KCJB untuk menuju Stasiun
Bandung adalah hanya 18 menit.
Sebagai pionir kereta api cepat di Indonesia, KCJB
menjadi pusat keunggulan bagi putra dan putri terbaik bangsa untuk ditempa
menjadi generasi pertama yang mampu mengoperasikan sarana dan prasarana kereta
api cepat di Indonesia. Keberhasilan KCJB mewujudkan mimpi Indonesia memiliki
kereta api cepat niscaya membuka wawasan dan menjadi inspirasi bagi generasi
muda kita untuk mendorong dunia pendidikan dan industri transportasi massal
untuk mendalami dan menguasai teknologi kereta api cepat dalam membangun masa
depan infrastruktur modern tanah air.
Membangun lebih dari sekedar transportasi dan
menawarkan lebih dari sekadar bisnis, KCJB turut berkontribusi dalam
meningkatkan daya saing nasional dengan menciptakan konektivitas unggulan antar
kota yang dipadukan dengan pengembangan transportasi terintegrasi yang
berkelanjutan. KCJB selalu membuka berbagai kesempatan untuk bersinergi guna
mewujudkan visi perusahaan yang sejalan dengan misi pemerintah, bersama
membangun bangsa dan negara untuk masa depan Indonesia yang lebih maju dan
membanggakan.
LRT Jabodebek sebagai Moda Transportasi Urban paling Modern di Indonesia
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli tahun
2023 mendatang untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu
Kota dan sekitarnya. Saat ini, KAI bersama para pihak tengah mempersiapkan
segala sesuatunya terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana,
fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan perizinan yang diperlukan.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat
dinantikan untuk mendukung kegiatan bertansportasi masyarakat yang aman, nyaman
dan bebas macet.
Sebagai salah satu moda transportasi paling modern,
LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train
Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah
pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan
kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara
otomatis dari pusat kendali operasi.
Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah
tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara
otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional
di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada
pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant.
LRT Jabodebek direncanakan akan beroperasi mulai pukul 05.45 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Jam pelayanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mengawali aktivitas di pagi hari sampai menjelang tengah malam.
KAI berencana mengoperasikan hingga 27 trainset LRT
Jabodebek per hari dimana dalam 1 trainset terdiri dari 6 unit kereta. Dengan
demikian akan terdapat 560 perjalanan LRT Jabodebek yang akan melayani 114.000
pelanggan per hari. Dalam kondisi normal, 1 trainset LRT Jabodebek berkapasitas
740 pelanggan dengan konfigurasi 174 duduk dan 566 berdiri. Namun jika kondisi
padat, LRT Jabodebek dapat menampung 1.308 pelanggan.
Terdapat 18 stasiun yang akan dilewati LRT Jabodebek
yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko,
Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim,
Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. Stasiun
LRT Jabodebek berada di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan
hingga kawasan bisnis. Tujuannya untuk memudahkan para penglaju untuk
bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya.
Salah Satu Andalan KAI di Masa Pandemi, Kinerja Angkutan Barang Terus Meningkat
KAI selain memiliki bisnis angkutan penumpang, juga
memiliki bisnis angkutan barang di Jawa dan Sumatera. Angkutan barang KAI
merupakan salah satu andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sedang terus
tumbuh secara bertahap pasca pandemi. Angkutan barang KAI di tahun 2022 sampai
dengan November telah mencapai 52,6 juta ton. Jumlah tersebut naik 14,1%
dibanding periode yang sama di tahun 2021 sebanyak 46,1 juta ton.
KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti
peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan
barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan
waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM
yang profesional.
KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, volume sebesar 105 juta ton akan KAI angkut di tahun 2027. Saat ini, KAI tengah menambah jumlah gerbong barang secara bertahap untuk mengakomodasi target peningkatan volume tersebut. KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.
Inovasi lainnya yaitu KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Adapun di bidang teknologi informasi, KAI akan mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime.
KAI pada prinsipnya siap berkontribusi maksimal dalam mendistribusikan logistik nasional dengan selamat, lancar, dan efisien. KAI juga mendukung program pemerintah yang akan memberlakukan Zero ODOL (over dimension over load) di awal 2023. Kebijakan ini tentu akan berdampak positif terhadap keselamatan masyarakat khususnya pengguna jalan.
Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global.
Wartawan/Editor : Acik
0 komentar:
Posting Komentar