![]() |
(Foto:Istimewa) |
SALAM PAPUA (TIMIKA) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. merupakan BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia dan berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.
Dalam rilis yang diterima media ini, disebutkan ADHI
memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara
lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional
(Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu.
ADHI memiliki tagline beyond construction yang menunjukan
bukan hanya bergerak di bidang konstruksi. Saat ini ADHI memiliki empat lini
bisnis utama yaitu Engineering & Konstruksi, Properti & Hospitaliti,
Manufaktur, Investasi & Konsesi.
Saat ini ADHI memiliki 180 Proyek konstruksi yang sedang
berjalan beberapa proyek besar, antara lain: Proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh,
LRT Jabodebek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan
Tol Solo-Yogyakarta- Kulonprogo, Smelter Manyar di Gresik, dan beberapa proyek
di Ibu Kota Negara (Fender Jembatan Pulau Balang, Hunian Pekerja Konstruksi,
Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau).
Rights Issue ADHI dilaksanakan dengan dasar telah
mendapatkan persetujuan dari DPR Komisi VI, Perarturan Pemerintah Nomor 32
tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam saham ADHI
sebagai dasar hukum diberikannya PMN, dan Persetujuan efektif OJK pada 14
Oktober 2022.
Setelah dilakukan Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) yang pada periode 28
Oktober 2022 hingga 8 November 2022, ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6
triliun dengan komposisi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan
dana publik sebesar Rp689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat
dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa
Proyek Strategis Nasional.
Proyek-proyek yang masuk ke dalam pendanaan Rights Issue
ADHI antara lain TolSolo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan
SPAM Karian-Serpong Timur.
Setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham
di ADHI menjadi berikut: 64% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36%
dimiliki oleh Publik.
Adapun berbagai manfaat yang diperoleh ADHI dari hasil
pendanaan Rights Issue adalah tentu untuk mendorong penyelesaian Proyek
Strategis Nasional yang sedang dikerjakan oleh ADHI, ada pembangunan Jalan Tol
dan SPAM untuk Air Bersih. Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi
dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan.
Selain pengembangan Bisnis, dengan adanya Rights Issue ini
tentu diharapkan Perseroan juga memberikan manfaat bagi Pemerintah, Negara dan
Masyarakat, salah satu nya, melalui Peningkatan PDB/PDRB, Penambahan Lapangan
Kerja, Peningkatan Pajak dan Dividen. Dampak lain yang dapat dirasakan juga
adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata.
Salah satunya, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, ini
adalah tol yang ditunggu –tunggu masyarakat untuk sampai ke Kota Yogyakarta
atau kota pelajar, tol ini masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional.
Pembangunan tol tersebut bertujuan mempercepat konektivitas wilayah Jogjakarta,
Solo dan Semarang untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata. Selain
pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata, pembangunan Tol Solo – Yogya juga menghasilkan
multiplier effect salah satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar
pembangunan.
Saat ini, perjalanan dari Solo ke Jogja menggunakan mobil,
sepeda motor ataupun angkutan umum membutuhkan waktu kurang lebih 2 (dua) jam
perjalanan. Banyaknya traffic light membuat waktu perjalanan terbuang sia-sia.
Dengan adanya tol ini di prediksi perjalan antara dua kota tersebut hanya
memakan waktu sekitar 20 menit.
Selain jarak tempuh yg berkurang, adanya pembangunan tol
Solo - Jogja ini juga memberikan dampak signifikan terhadap banyak hal, salah
satu nya distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat, pertumbuhan
sektor pariwisata juga akan meningkat, akses masyarakat juga semakin mudah. Ini
sangat bermanfaat bagi masyarakat yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
Tol Solo - Jogja terbentang sepanjang 96.57km dan terbagi
menjadi tiga seksi. Tol ini menghubungkan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan
proses pembangunan tol saat ini sudah mencapai progress 40,54% (empat puluh
persen).
Selain proyek ruas jalan tol, proyek penjernihan air dan
pendistribusian air bersih SPAM Karian-Serpong Timur juga diestimasi akan
memberikan manfaat ekonomi makro akibat proses pembangunan SPAM yang
meningkatkan permintaan atas barang dan jasa di sekitar lokasi proyek maupun operasional
SPAM yang nantinya akan memberikan tambahan aktivitas ekonomi bagi pengguna.
Dampak dari proyek SPAM. Karian utamanya
akan dirasakan di wilayah konsumsi air, yakni Kota Tangerang Selatan, Kota
Tangerang dan Jakarta, namun wilayah sekitarnya juga dapat menerima manfaat
akibat interaksi antar-daerah.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
0 komentar:
Posting Komentar