![]() |
Kepala Kampung Kiura, Ferdian Samin (Foto:salampapua.com/Acik) |
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Moral generasi muda Kampung Kiura di Kaokonao, Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, disebut ‘rusak’ karena kebergantungan pada minuman keras (Miras).
Hal ini disampaikan Kepala Kampung Kiura, Ferdinan Samin
saat ditemui salampapua.com di Timika, Selasa (21/2/2023).
Menurut Ferdinan, sampai saat ini masih banyak Miras yang
masuk ke Kaokonao dari kota Timika, sehingga bukan hanya anak-anak usia sekolah
yang kebergantungan pada Miras tapi juga ada orang tua, bahkan aparat kampung,
akibatnya kerap terjadi keributan yang disertai kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT).
“Anak-anak yang masih sekolah itu kelakuannya sangat rusak.
Pulang sekolah minum. Sering tidak pergi sekolah karena mabuk terus dan bikin
onar di Kampung. Bukan hanya anak-anak usia sekolah, tapi banyak juga orang tua
yang seperti itu, makanya sering ribut dalam rumah tangga dan terjadi KDRT.
Bahkan aparat kampung juga kalau sudah dapat honor, pasti langsung
mabuk-mabukan. Bukan hanya Miras dari luar Kaokonao, mereka juga ada yang
pintar olah minuman (keras) sendiri. Saya dengar mereka racik pakai adonan roti
atau kue,” ujarnya.
Sebagai Kepala Kampung, dirinya kerap memberikan pemahaman, tapi tidak
diindahkan. Ia pun terkadang sedih dan berharap suatu saat bisa merubah akhlak
anak-anak Kiura agar menjadi lebih baik dan berguna bagi diri sendiri, keluarga
dan masyarakat.
“Untuk program pemerintah saya rasa sudah bagus meski
pertahap, tetapi yang kasihan adalah persoalan SDM khususnya generasi muda,
karena akhlaknya rusak ulah Miras. Saya tidak tahu kapan bisa rubah moral
mereka, karena itu sangat berat,” katanya.
Untuk di wilayah Kaokonao, Dia mengaku sering melakukan
pemusnahan Miras lokal atas kerjasama pemerintah Distrik, Kampung dan aparat
TNI-Polri. Namun lantaran moral anak-anak kepalang rusak, maka hal tersebut
tidak bisa dihilangkan.
“Beberapa waktu lalu sudah dilakukan pemusnahan. Pemusnahan
dilakukan pihak Polsek, Koramil dan pemerintah Distrik,” katanya.
Di samping itu, kerjasama antar pemerintah Distrik dan
TNI-Polri juga dilakukan dalam upaya pengawasan beredarnya barang-barang kedaluwarsa
yang dijual di kios-kios.
“Puji Tuhan untuk penjualan barang kedaluwarsa itu sudah
tidak ada lagu,” tuturnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
0 komentar:
Posting Komentar