SALAM PAPUA (TIMIKA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia Kabupaten Mimika, Exeins Health Initiative (EHI) dan Pusat Riset BRIN menggelar Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Capacity Building Kader dan Relawan Palang Merah Indonesia Mimika untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Donor Darah di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah” yang dilaksanakan di Gedung PMI Mimika, pada Kamis dan Jumat 24-25 Mei 2023.

Materi pelatihan disampaikan oleh Dr.rer.nat Fifi Fitriyah Masduki dan Dr. Indra Wibowo dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Leily Trianty dari Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN, Edison Johar, B.Sc, M.Sc dari Exeins Health Initiative (EHI).

Pelatihan ini dibuka oleh Sekretaris PMI Mimika Conis Manusiwa, dan dihadiri Wakil Ketua Bidang Kerjasama PMI Mimika dr. Enny Kenangalem,M.Biomed.

Dr. Indra Wibowo yang merupakan Dosen bidang Fisiologi dan Sains Biomedika dari Institut Teknologi Bandung dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan menjelaskan bahwa proses transfusi darah merupakan salah satu bagian penting dari pelayanan kesehatan modern yang jika digunakan dengan benar dan atas indikasi dapat menyelamatkan jiwa pasien dan meningkatkan derajat kesehatan. Terdapat beberapa kendala dalam pemanfaatan darah yang berasal dari donor, di antaranya adalah keterbatasan stok di Bank Darah PMI maupun RSD dan juga transfusi darah mengandung banyak risiko, oleh karenanya berbagai pemeriksaan harus dilakukan sebelum darah ditransfusikan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan resiko transfusi, namun demikian efek samping seperti munculnya reaksi transfusi atau infeksi akibat transfusi masih mungkin tetap terjadi. Menurut Menkes (2014), pemeriksaan infeksi penyakit menular meliputi pemeriksaan HIV dan Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis. Berdasarkan WHO (2016), terdapat 36,7 juta orang terinfeksi HIV dan di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 242.699 orang.

Ditjen PP dan PL (1987) pada bulan Desember 2016 melaporkan jumlah kumulatif infeksi HIV sebanyak 232.323 orang dan di Provinsi Papua menduduki peringkat ke-3 di Indonesia sebanyak 24.725 orang. Kementerian Kesehatan pada tahun 2014, melaporkan sebanyak 18 juta orang terinfeksi hepatitis B. Provinsi Papua terinfeksi hepatitis B sebesar 0,8%. Infeksi HIV dan Hepatitis B paling banyak terjadi pada kelompok usia dewasa yaitu usia 25-49 tahun dan 20-24 tahun, (Kemenkes RI, 2017).

Tingginya tingkat infeksi penyakit HIV dan hepatitis di Papua menyebabkan screening terhadap darah donor menjadi sangat penting.

Saat ini PMI Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, seringkali mengalami kekurangan donor darah dan tenaga kerja yang diperlukan untuk melakukan screening terhadap penyakit infeksi menular tersebut pada kantong darah yang diperoleh. PMI Mimika mengandalkan relawan yang tidak semua memiliki latar belakang pendidikan kesehatan. Oleh karena itu penting dilakukan peningkatan capacity building para kader dan relawan PMI Mimika agar kualitas pelayanan donor darah dan penyediaan darah dapat meningkat.

Selain itu, masalah yang dihadapi PMI pada umumnya adalah tingginya angka kematian akibat kekurangan darah. Salah satu buktinya tercermin dari angka kematian ibu yang sebagian besar disebabkan oleh perdarahan yang masih menjadi masalah besar dalam dunia kesehatan khususnya di Indonesia.

“Karena itu, upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan manfaat donor darah kepada masyarakat sangat penting untuk dilakukan,” kata Dr. Indra.

Upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya donor darah dan juga meningkatkan keterampilan para kader dan relawan dalam melakukan screening penyakit infeksi pada darah merupakan suatu program yang berkelanjutan dan melibatkan seluruh elemen penting yaitu masyarakat setempat dan pemerintah daerah, dengan didukung oleh institusi pendidikan seperti ITB. Menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat yang didukung oleh pemerintah daerah setempat akan pentingnya donor darah dan screening darah merupakan investasi penting yang berjangka panjang dan memiliki dampak di bidang Kesehatan dan kesejahteraan masyarakan Mimika.

Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan dari Sekolah Tinggi dan Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Mimika yaitu Prodi D-III Kebidanan, Prodi D-III Kesehatan Lingkungan, Prodi D-III Keperawatan, SMA Negeri 1 Mimika, SMA Negeri 6 Mimika dan juga para relawan PMI Mimika.

”Para relawan PMI yang mengikuti pelatihan ini akan menjadi duta donor darah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dan manfaat donor darah. Termasuk dalam rangkaian acara ini, pihak Institut Teknologi Bandung juga akan mengunjungi beberapa sekolah menengah atas dan juga Poltekes,” ujarnya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy