SALAM PAPUA (TIMIKA) – Untuk menekan maraknya pembelian antibiotik tanpa resep dokter di Timika, Loka POM Mimika menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Antimicrobial Resistance (AMR), bertempat di Hotel Horison Ultima pada Selasa (18/11/2025). Kegiatan ini menekankan pentingnya penggunaan antibiotik secara bijak dan pengawasan lintas sektor.

Kepala Balai Besar POM Jayapura, Herianto Baan, S.Si., Apt., menjelaskan bahwa penyalahgunaan antibiotik menjadi salah satu faktor pemicu resistensi, yang dapat berdampak serius pada kesehatan masyarakat.

“Jika penyalahgunaan antibiotik terjadi, maka akan timbul resistensi. Akibatnya dosis yang digunakan harus lebih tinggi. Proses penentuan dosis baru memerlukan riset panjang, dan bila tidak diatasi dapat menyebabkan kematian,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya peran apoteker dalam memastikan antibiotik hanya diberikan berdasarkan resep dokter.

“Dengan adanya Bimtek ini, kami berharap apoteker dapat menjual antibiotik sesuai resep dokter,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPOM Mimika, Rudolf Surya Panduwinata Bonay, S.Si., mengatakan bahwa Loka POM mengundang seluruh apotek dan stakeholder terkait untuk meningkatkan pemahaman mengenai pengendalian penggunaan antibiotik.

Menurutnya, pengawasan tidak hanya terbatas pada obat yang dijual di apotek, tetapi juga pada sektor pangan dan peternakan.

“Kita mengundang lintas sektor karena antibiotik juga ditemukan pada makanan, misalnya yang digunakan pada hewan ternak dan kemudian terbawa saat dikonsumsi manusia,” jelas Rudolf.

Ia menambahkan, peran apoteker sangat penting dalam menjaga ketertiban penjualan antibiotik. Loka POM tidak segan memberikan sanksi administratif hingga penutupan bagi apotek yang melanggar aturan.

“Selama ini kami belum menemukan pelanggaran di Timika, sehingga kami mengapresiasi apotek yang sudah patuh. Organisasi profesi juga turut berperan dalam pengawasan,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi