SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten
Mimika menyerahkan hibah sarana dan prasarana (Sarpras) kesehatan senilai Rp15
miliar kepada Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika. Hibah ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat asli
Papua.
Kepala Dinkes Mimika, Reynold Rizal Ubra, menjelaskan bahwa
hibah tersebut diberikan setelah RSMM mengajukan permohonan resmi berupa
proposal bantuan sarana dan prasarana medis.
“Selain untuk memperkuat layanan kesehatan rujukan, hibah
ini juga mendukung akses layanan bagi warga asli Papua yang menurut data
mencapai 90 hingga 99 persen dari total pasien RSMM,” jelas Reynold, Kamis
(13/11/2025).
Ia menegaskan, bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan
pemerintah daerah terhadap pemerataan pelayanan kesehatan tanpa membedakan
status kepemilikan rumah sakit.
“Kami tidak melihat status rumah sakitnya, tetapi fokus pada
penerima manfaat. RSMM selama ini memang melayani hampir seluruh masyarakat
Amungme dan Kamoro,” tambahnya.
Adapun sarana dan prasarana medis yang dihibahkan meliputi: Bed
pasien 3 crank, tempat tidur pasien dengan pengaturan posisi manual, bed VK,
tempat tidur khusus ruang bersalin, brankar IGD dan brankar transfer, alat
bantu pemindahan pasien.
Juga bed pasien ICU, tempat tidur perawatan intensif
berteknologi tinggi, Acuson Origin 4D dan Acuson Sequoia, perangkat
ultrasonografi (USG) 4D, oxygen generator, alat penyedia oksigen medis secara
mandiri serta mobil jenazah yang saat ini masih dalam proses pengiriman.
“Seluruh alat medis tersebut bernilai total sekitar Rp15
miliar. Hanya mobil jenazah yang belum tiba dan masih dalam proses pengiriman,”
terang Reynold.
Ia menambahkan, seluruh proses hibah dilakukan melalui
sistem e-katalog untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan
anggaran publik.
Langkah ini, lanjutnya, juga menjadi bagian dari komitmen
Pemerintah Kabupaten Mimika untuk terus berpihak kepada masyarakat lokal,
terutama suku Amungme dan Kamoro, dalam memastikan akses kesehatan yang adil
dan merata.
“Jadi pemerintah tidak melihat siapa pemilik rumah sakitnya,
tapi melihat siapa yang dilayani. Selama masyarakat Papua menjadi penerima
manfaat utama, maka kami akan terus mendukung,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi

