SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol.
Alfred Papare memimpin Apel Operasi Amole I dalam rangka pengamanan PT Freeport
Indonesia (PTFI) tahun 2025. Apel berlangsung di lapangan upacara Mako Brimob
Yon B Polda Papua Tengah, Mile 32 Distrik Kuala Kencana, Sabtu (15/11/2025)
pagi.
Operasi Amole I melibatkan kekuatan gabungan satu pleton
Satgas Amole Brimob Mabes Polri, satu pleton Brimob Polda Maluku, satu pleton
Brimob Sultra, satu pleton Brimob Polda Papua Tengah, serta satu pleton
gabungan Polsek jajaran Polres Mimika. Sejumlah pejabat Polda Papua Tengah
turut hadir, termasuk Wakapolda Papua Tengah Brigjen Pol (Purn) Bony Tampoy,
Dansat Brimob Kombes Pol Ahmad Nurman Ismail, Irwasda Kombes Pol Gatot
Suprasetya, serta pejabat utama lainnya. Pihak PTFI diwakili Senior Risk Management
(SRM).
Dalam sambutannya, Brigjen Alfred Papare menegaskan bahwa PT
Freeport Indonesia merupakan objek vital nasional dengan nilai strategis tinggi
bagi perekonomian negara. Karena itu, stabilitas keamanan di area operasional
PTFI menjadi prioritas Polda Papua Tengah.
“Pengamanan Operasi Amole harus tetap mengedepankan kegiatan
preemtif dan preventif, didukung penegakan hukum serta intelijen,” tegasnya.
Operasi Amole I-2025 dilaksanakan selama 183 hari, mulai 15
November 2025 hingga 14 Mei 2026. Total sebanyak 758 personel dikerahkan untuk
menjaga situasi keamanan di lingkungan kerja PTFI.
Adapun tujuan utama operasi ini meliputi: mewujudkan situasi
keamanan kondusif di Kabupaten Mimika, khususnya area PTFI. Membangun kesadaran
hukum masyarakat sekitar terhadap eksistensi PTFI sebagai objek vital nasional
dan menjamin rasa aman bagi karyawan dalam beraktivitas, menjaga ketertiban dan
stabilitas kamtibmas di Mimika.
Kapolda menjelaskan sejumlah langkah pengamanan, di
antaranya deteksi dini, identifikasi ancaman, penjagaan, pengawalan,
pengaturan, dan patroli di seluruh kawasan operasional PTFI. Penanganan
aktivitas illegal mining dilakukan melalui koordinasi dengan Pemda, perusahaan,
tokoh masyarakat, dan unsur terkait.
Polri juga melaksanakan penyelidikan dan penyidikan setiap
tindak pidana, pembentukan opini publik melalui media, serta bantuan kesehatan
bagi personel di lapangan.
Operasi Amole I-2025 difokuskan pada enam klaster
pengamanan: Portsite & Cargo Dock (pembangkit listrik dan pelabuhan
barang). Timika Indah-Bandara Moses Kilangin-Base Camp-Terminal Gorong-gorong
dan area perumahan.
Kuala Kencana-Mile 50 (perkantoran, perumahan, LPI,
fasilitas menara telekomunikasi, gudang handak). Mile 58-Tembagapura
(terowongan, checkpoint, Rumah Sakit, helipad, fasilitas penyelamatan). Mile
Area (pemukiman, Ridge Camp, pabrik pengolahan, power plant, tambang bawah
tanah). Grasberg (kereta gantung, area DAS Kali Kabur, Mega Shop, tambang
terbuka/open pit).
“Pembagian wilayah ini dilakukan agar pengamanan dapat
berjalan terpadu, efektif, dan terukur,” ujar Kapolda.
Brigjen Alfred menekankan disiplin, profesionalitas, dan
tindakan humanis sebagai prinsip utama dalam bertugas. Ia meminta personel
menghindari arogansi, memperkuat sinergi dengan TNI dan keamanan internal PTFI,
serta melakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman.
“Saya percaya dengan semangat yang tinggi, saudara-saudara
mampu melaksanakan Operasi Amole I Tahun 2025 dengan baik, aman, dan sukses,”
ucapnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi

