SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) mengikuti ajang CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025, yang diselenggarakan di Hotel Aston Priority Simatupang & Conference Center, Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

Kegiatan ini merupakan kerja sama Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). YPMAK tampil pada dua kategori penilaian, yaitu Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan kategori perorangan tingkat manajemen.

Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, mempresentasikan lima program utama: Program Pendidikan-Guru Bantu di Kampung, Program Sosial Ekonomi-Dukungan Dana Pemberdayaan dan Pembangunan Kampung, Program Kesehatan – Kampung Sehat, Program STBM – Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Kategori Perorangan – Kepemimpinan Manajemen YPMAK.

Program pendidikan dipaparkan secara mendalam oleh Wakil Ketua Bidang Perencanaan Program, Feri Magai Uamang, yang menjelaskan program guru kontrak bekerja sama dengan Keuskupan Timika. Saat ini terdapat 85 guru kontrak yang mengajar di sekolah-sekolah pada tujuh distrik wilayah pesisir Kabupaten Mimika.

Dalam sesi tanya jawab, Dr. Leonardus juga menyampaikan peluncuran program beasiswa prestasi tahun 2025 yang dikhususkan bagi putra-putri Amungme dan Kamoro. Mulai tahun 2026, beasiswa tersebut akan diperluas kepada putra-putri lima kerabat suku lain serta masyarakat Papua dan non-Papua yang lahir dan besar di Timika.

Untuk program sosial ekonomi, Billy Enerson Korwa (Deputi Wakil Ketua Bidang Perencanaan Program) dan Fransiskus Xaverius Wanmang (Deputi Wakil Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi) memaparkan tentang penguatan ekonomi kampung melalui pembentukan dan pendampingan kelompok kerja (Pokja) yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.

Wanmang juga mempresentasikan program STBM, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi, mencegah penyebaran penyakit, serta menekan angka stunting melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya penggunaan jamban keluarga.

Billy Korwa melanjutkan dengan pemaparan program Kampung Sehat, yang menyasar berbagai persoalan kesehatan masyarakat seperti malaria, malnutrisi, penyakit menular dan tidak menular di wilayah Mimika.

 Sebagai penutup, Dr. Leonardus Tumuka memaparkan kontribusinya di kategori perorangan tingkat manajemen, yang menyoroti komitmen kepemimpinan dalam memperkuat tata kelola organisasi dan dampak program.

Tim juri memberikan sejumlah masukan konstruktif untuk penyempurnaan materi yang dipresentasikan. Adapun tim juri terdiri dari: Sari Arta Uli Aritonang, MM, Koordinator Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya, Ditjen PDP – Kemendes PDTT, Farida Kurnianingrum, MM, Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan (PSPDP), Zainal Abidin, MM, Direktur Yayasan Mandiri Amal Insani dan Sonny Sukada, Direktur Pengembangan dan Kerja Sama The Duke of Edinburgh’s International Award Foundation Indonesia

Penulis: Evita

Editor: Sianturi