SALAM PAPUA (TIMIKA)- Bahaya narkoba bukan hanya pada
perilaku dan kondisi psikis penggunanya. Narkoba juga bisa membahayakan
kesehatan tubuh secara umum, bahkan menimbulkan gangguan yang sifatnya permanen
pada beragam organ tubuh.
Berawal dari rasa penasaran dan kesenangan sesaat, banyak
pengguna narkoba yang justru terjebak dalam jeratan obat-obatan terlarang ini.
Seiring berjalannya waktu, rasa kecanduan tersebut dapat merusak kesehatan
mental dan fisik atau bahkan keselamatan diri pengguna narkoba.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui
bahaya narkoba, sehingga tidak tergoda untuk mencoba bahkan menggunakannya.
Beragam Efek yang Muncul dari Penggunaan Narkoba
Setelah digunakan atau dikonsumsi, narkoba akan larut dan
dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Berbagai efek pun akan
dialami oleh pengguna narkoba, tergantung pada jenis, dosis, dan lamanya
pemakaian barang berbahaya tersebut.
Berikut ini adalah beberapa efek yang ditimbulkan akibat
penggunaan narkoba:
Efek stimulan
Beberapa jenis narkoba dapat mempercepat kerja jantung dan
otak, misalnya metamfetamin (sabu-sabu), kokain, dan amfetamin.
Alhasil, efek dari bahaya narkoba yang satu ini membuat
penggunanya seakan-akan memiliki tenaga ekstra, merasa lebih kuat dan lebih
aktif, serta tidak mudah lelah, terutama saat melakukan kegiatan atau aktivitas
fisik yang berat.
Efek halusinogen
Halusinasi merupakan efek yang ditimbulkan oleh sebagian
besar jenis narkoba, termasuk ganja, ekstasi, dan LSD.
Bahaya narkoba satu ini akan membuat penggunanya seolah-olah
melihat suatu hal atau benda yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata. Hal
inilah yang menyebabkan narkoba terkadang disebut juga sebagai obat psikedelik.
Efek depresan
Beberapa jenis narkoba, seperti heroin dan ganja, bekerja
dengan cara menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh. Hal ini menimbulkan bahaya narkoba pada penggunanya, seperti perasaan
menjadi lebih rileks, mengantuk, napas melambat, tekanan darah menurun, dan
detak jantung melemah.
Risiko dan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Tubuh
Berbagai efek yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba
berkaitan erat dengan risiko terjadinya gangguan kesehatan bagi penggunanya.
Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul:
1. Gangguan fungsi otak
Narkoba dapat memengaruhi kemampuan berpikir, menurunkan
daya ingat dan konsentrasi, serta membuat penderitanya kesulitan untuk
mengambil keputusan yang benar.
Hal ini karena menggunakan narkoba dalam jangka panjang
dapat memicu perubahan pada sel saraf dalam otak. Bahaya narkoba yang satu ini
akan menyebabkan gangguan pada bagian otak yang mengendalikan kemampuan
berpikir dan komunikasi.
2. Bingung dan hilang ingatan
Bahaya narkoba selanjutnya berasal dari berbagai kandungan
zat di dalamnya, seperti gamma-hydroxybutyrate dan rohypnol, yang dapat
menimbulkan efek kebingungan dan hilang ingatan. Pengguna narkoba bahkan juga
dapat mengalami gangguan koordinasi gerakan tubuh dan penurunan kesadaran.
3. Halusinasi
Menggunakan narkoba jenis mariyuana atau ganja dapat
menyebabkan efek samping berupa halusinasi, peningkatan tekanan darah dan
denyut nadi, serta paranoid. Selain itu, mariyuana juga dapat menyebabkan
gangguan mental berupa depresi dan gangguan kecemasan.
4. Kecanduan
Hampir semua jenis narkoba, terutama metamfetamin, heroin,
dan kokain, menyebabkan kecanduan (adiksi) pada penggunanya.
Bahaya narkoba tersebut akan membuat penggunanya selalu
ingin menggunakan narkoba tersebut dan mengalami ketergantungan. Hal ini
berarti pengguna narkoba membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan
efek yang sama.
5. Gangguan kualitas hidup
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saat seseorang
mulai mengonsumsi narkoba, kemungkinan besar ia akan mengalami kecanduan.
Seiring berjalannya waktu, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi
untuk mendapatkan efek yang sama.
Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan mengalami
gejala putus obat, seperti panik, kesulitan bernapas, mudah marah, dan perasaan
ingin kembali mengonsumsi narkoba.
Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat
mengganggu kualitas hidup penggunanya. Misalnya adalah berurusan dengan pihak
kepolisian akibat mencuri demi mendapatkan uang untuk membeli narkoba.
6. Overdosis dan kematian
Penyalahgunaan metamfetamin, opium, dan kokain dapat
menyebabkan berbagai efek buruk bagi penggunanya, seperti perilaku psikotik dan
kejang.
Penggunaan jenis narkoba tersebut dalam dosis tinggi, bahkan
hingga mengalami overdosis, dapat menyebabkan bahaya narkoba lainnya seperti
kematian.
7. Risiko terkena penyakit menular
Selain dikonsumsi, narkoba juga bisa disuntikan ke dalam
aliran darah. Menggunakan narkoba dengan cara ini, apalagi jika berbagi alat
suntik dengan pecandu narkoba lainnya, akan meningkatkan risiko terjadinya
penyebaran virus dan terkena penyakit menular.
Bahaya narkoba yang satu ini dapat terjadi karena virus,
seperti virus HIV/AIDS atau virus hepatitis, menyebar melalui darah atau cairan
tubuh lainnya.
8. Dehidrasi
Beberapa jenis narkoba, seperti ekstasi, dapat memicu
dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Bila dibiarkan tanpa penanganan,
bahaya narkoba satu ini dapat menyebabkan penggunanya mengalami kejang,
serangan panik, halusinasi, nyeri dada, dan perilaku agresif.
Tanda dan Gejala Kecanduan Narkoba yang Perlu Diwaspadai
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu bahaya narkoba
adalah menimbulkan efek kecanduan, sehingga membuat penggunanya makin terjebak
dalam jeratan narkoba.
Orang yang mengonsumsi atau sudah kecanduan narkoba umumnya
akan menunjukkan tanda dan gejala berikut ini: Halusinasi, sakau, perubahan
suasana hati, penurunan nafsu makan, penurunan libido dan perubahan perilaku.
Orang yang menunjukkan berbagai gejala di atas, perlu segera
mendapatkan pertolongan. Makin cepat kecanduan narkoba ditangani, makin cepat
pula proses pemulihannya.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, orang yang mengalami
kecanduan narkoba dapat mengalami kondisi berikut ini: Penurunan kesadaran, henti
napas, kejang, serangan jantung, gangguan psikologis dan overdosis.
Mencegah dan Mengatasi Bahaya Narkoba
Cara paling tepat agar terhindar dari bahaya narkoba adalah
dengan tidak mengonsumsinya sama sekali. Namun, jika sudah terlanjur
mengonsumsi narkoba, terlebih jika sudah menjadi pecandu, penanganan dalam
bentuk rehabilitasi sangatlah diperlukan.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Narkotika Nasional sudah
menyediakan layanan rehabilitasi bagi para pecandu narkoba. Berikut ini adalah
tahap rehabilitasi narkoba yang biasanya diberikan kepada pencandu narkoba:
1. Pemeriksaan
Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan memeriksa kondisi
pecandu narkoba dengan melakukan beberapa tes, seperti tes darah, urine, atau
laboratorium lainnya. Tes ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pecandu
mengalami kecanduan dan efek samping dari bahaya narkoba yang sudah dialami.
Jika bahaya narkoba menyebabkan pemakai narkoba mengalami
depresi atau gangguan perilaku, dokter akan memberikan obat-obatan terlebih
dahulu untuk menyembuhkan efek tersebut. Setelah itu, dokter akan melakukan
rehabilitasi.
2. Detoksifikasi
Selama menjalani tahap detoksifikasi, pecandu narkoba akan
diminta untuk berhenti mengonsumsi narkoba. Saat menjalani tahap ini,
kemungkinan besar pencandu akan merasa mual dan tubuhnya terasa sakit karena
kehilangan zat yang biasa dikonsumsi.
Pecandu juga akan merasa gelisah dan tertekan akibat tidak
ada asupan obat yang biasanya menenangkan. Untuk mengatasi kondisi tersebut,
dokter biasanya akan memberi penanganan dalam bentuk obat-obatan.
Selain mengonsumsi obat, pecandu juga harus memenuhi
kebutuhan tubuh akan cairan agar terhindar dari dehidrasi, serta mengonsumsi
makanan bergizi untuk mempercepat proses pemulihan selama detoksifikasi.
3. Stabilisasi
Setelah kedua tahap tersebut berhasil dilalui, pencandu akan
menjalani berbagai terapi dalam tahap stabilisasi. Pada tahap ini, pecandu
narkoba juga akan diberikan resep obat untuk membantu pemulihan dari bahaya
narkoba dalam jangka panjang.
Selain itu, pecandu juga akan dibantu untuk memikirkan
mengenai rencana kehidupan dalam jangka panjang dan kestabilan mentalnya.
Dukungan dari orang sekitar, baik keluarga maupun teman
dekat, sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan pecandu narkoba. Tak
hanya memberi semangat, mereka juga dapat mendampingi pecandu dalam menjalani
aktivitas sehari-hari.
Jika Anda atau orang terdekat sudah terlanjur mengalami
kecanduan narkoba, berkonsultasilah dengan psikiater untuk menjalani
pemeriksaan, termasuk pemeriksaan kondisi fisik untuk mengantisipasi bahaya
narkoba terhadap kesehatan tubuh.
Selain memberikan penanganan untuk mengatasi ketergantungan
narkoba, psikiater juga akan memberikan rujukan kepada dokter spesialis lain
jika narkoba sudah menimbulkan gangguan pada kesehatan dan fungsi organ tubuh.
(Alodokter)
Editor: Sianturi