SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Pemerhati pendidikan di Kabupaten
Mimika, Leonardus Tumuka mengatakan bahwa saat ini Pendidikan Dasar di Mimika
masih sangat lemah, dimana banyak anak-anak terutama di wilayah pesisir yang
belum mengenal membaca, menulis bahkan berhitung,
Pria yang akrab disapa Leo ini menyebutkan
bahwa permasalahan pendidikan tersebut menjadi tugas guru untuk menuntaskan
buta huruf dan juga perlu didukung oleh semua pihak bahkan para orang tua.
“Apalagi beberapa tahun lalu kita hadapi dua
situasi, yang memberi dampak besar terhadap dunia pendidikan, yaitu situasi
saat pendemi covid-19 dan situasi Politik. Situasi politik yang membuat para
guru-guru harus ditarik dari sekolah Yayasan, dan banyak polemik yang berdampak
pada melemahnya pendidikan, khususnya pendidikan dasar di Mimika,” ujar Leo kepada
salampapua.com, Kamis (8/8/2024).
Menurut Leo, pendidikan dasar ini butuh
perhatian lebih, terutama di Sekolah Dasar. Anak bisa membaca, menulis bahkan menghitung
harus dimulai dari SD. Jika pendidikan dasar lemah, maka selanjutnya akan-anak
tidak akan mampu bersaing.
Butuh upaya keras dan kerjasama antara Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Mimika dan pihak Yayasan terutama YPMAK, dengan memberikan
perhatian ekstra kepada anak-anak, terutama yang berada di wilayah pesisir dan
pegunungan.
“Tuntaskan ini dulu baru kita bisa pikirkan ke
pendidikan di jenjang lebih tinggi, sehingga bila ada anak yang belum tahu
membaca, menulis dan berhitung, sebaiknya tidak dinaikkan kelas dulu. Jangan
karena kurikukum merdeka belajar, sehingga dibiarkan anak untuk naik kelas
padahal SDMnya belum siap,” ujar pria asal suku Mimika Wee (Kamoro) dan
bergelar Doktor yang terpilih sebagai Direktur YPMAK periode 2024-2029 ini.
Dia menambahkan, permasalahan tersebut di kemudian
hari akan menyulitkan Pemkab Mimika dan pihak Yayasan yang hendak membiayai pendidikan
anak-anak orang asli Papua (OAP) untuk melanjutkan pendidikan di luar Mimika.
“Anak-anak akan lebih memilih melanjutkan
studi di Universitas Swasta daripada mengambil sekolah Kedinasan milik
Pemerintah. Itu mengapa nanti setelah saya dilantik (sebagai Direktur YPMAK),
saya akan arahkan YPMAK untuk lebih fokus pada pendidikan dasar dulu, dengan
berkomunikasi bersama mitra kita,” tuturnya.
Dirinya juga mengatakan, akan memberi ruang kepada
para guru untuk menyampaikan masukan kepada YPMAK, begitu juga sebaliknya,
sehingga bisa lebih fleksibel.
Dan pastinya juga, hak serta kewajiban para
guru akan diperhatikan, sehingga para guru bisa mengajar dengan hati, agar buah
yang dihasilkan adalah buah yang baik.
“Ingat guru memiliki hati yang besar buat
mengajar maka jelas harus ada penghargaan yang besar untuk guru-guru,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy