SALAM PAPUA (TIMIKA) – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kabupaten Mimika, Rabu (7/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari pengawasan terhadap program dan anggaran infrastruktur tahun berjalan.

Ketua Komisi IV DPRK Mimika, Elinus Balinol Mom, mengungkapkan bahwa berdasarkan pemaparan dari Dinas PUPR, total anggaran yang dikelola pada tahun 2025 mencapai Rp 1,005 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 991 miliar bersumber dari APBD, sementara Rp 14,6 miliar berasal dari dana Otonomi Khusus (Otsus). Namun, untuk Dana Alokasi Khusus (DAK), Dinas PUPR tidak mendapatkan alokasi akibat efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.

“PUPR menyampaikan kepada kami bahwa tahun ini tidak ada DAK karena ada efisiensi dari pusat. Tapi total anggaran mereka tetap besar, lebih dari Rp 1 triliun,” jelas Elinus.

Dalam kesempatan tersebut, Elinus menegaskan pentingnya keberpihakan terhadap kontraktor Orang Asli Papua (OAP), terutama dalam pelaksanaan proyek-proyek dengan skema Pengadaan Langsung (PL).

“Kami minta agar proyek PL diberikan ke kontraktor OAP. Mereka juga perlu diberi kepercayaan, apalagi anggaran Otsus memang diperuntukkan untuk memberdayakan orang asli Papua,” tegasnya.

Senada dengan itu, anggota Komisi IV, Abrian Katagame, menambahkan bahwa pihaknya juga menyoroti pelaksanaan pengadaan barang dan jasa oleh BPBJ agar mengacu pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 17 Tahun 2019. Dalam beleid tersebut, dinyatakan bahwa pengadaan pekerjaan di bawah Rp 2 miliar harus diprioritaskan untuk pelaku usaha OAP.

“Kalau pengadaan di bawah dua miliar, itu harus terbatas dan wajib melibatkan OAP. Di atas dua miliar baru terbuka,” ungkap Abrian.

Ia juga meminta agar BPBJ melakukan verifikasi ketat terhadap perusahaan yang mengatasnamakan OAP, namun kenyataannya dikendalikan oleh pihak lain.

“Jangan sampai hanya pinjam nama. Kami minta BPBJ lebih selektif agar yang betul-betul diberdayakan adalah OAP,” tandasnya.

Lebih lanjut, Abrian menegaskan bahwa Komisi IV tetap mendukung program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Mimika terkait pembangunan dari kampung ke kota sebagai bentuk pemerataan pembangunan.

“DPRK juga berkomitmen mendorong program pembangunan dari kampung ke kota agar manfaatnya dirasakan merata oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi