SALAM PAPUA (TIMIKA) – Jumat Agung merupakan salah satu hari penting bagi umat beragama Kristen dan Katolik seluruh dunia, dalam memperingati wafatnya Yesus Kristus sebagai bagian dari karya penebusan atau karya keselamatan seluruh umat manusia.

Setiap umat Kristen dan Katolik seluruh dunia berbondong-bondong menghadiri Ibadah Jumat Agung untuk mengenang wafatnya Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam iman Kristiani, yang mana Yesus Kristus mengambil wujud sebagai manusia yang tidak berdosa dijadikan berdosa, untuk menggantikan objek karya penebusan dosa seluruh umat manusia.

Bahkan di beberapa tempat di belahan dunia ini, dalam rangkaian peringatan Jumat Agung ini, juga digelar pawai obor oleh umat Kristen dan Katolik dalam memaknai serta merasakan suasana keheningan pada malam hari ketika Yesus Kristus bersama murid-muridNya berada di taman Getsemani saat sebelum Yesus Kristus menjalani jalan SalibNya.

Adapun salah satu pelaksanaan Ibadah Jumat Agung yang diselenggarakan di Gereja Kristen Injili (GKI) jemaat Marthen Luther, Jalan Yos Sudarso Timika, Kabupaten Mimika, yang dimulai pukul 09.00 WIT, Jumat (29/3/2024), dengan mengangkat tema “Jalan Derita Bagi Kebaikan Manusia” yang diambil dari bagian Alkitab dalam Lukas 23:26-49, dan dipimpin Pdt. Iryne Everdia Samola,S.Th.

Kotbah Jumat Agung diisi dengan drama jalan Salib Viadolorosa Yesus Kristus yang menampilkan saat Yesus Kristus dicambuk, diludahi, dikata-katai, dipaku, digantung di atas Kayu Salib, ditusuk dengan tombak, DarahNya tertumpah, hingga Ia menghembuskan nafas terakhirNya. Jemaat pun sangat khusyuk menyaksikan drama tersebut, sembari beberapa jemaat tampak tertunduk dan bahkan ada yang meneteskan air mata.

Mengakhiri drama tersebut, Pdt. Iryne menyampaikan kepada seluruh jemaat bahwa jalan derita bagi kebaikan manusia telah dijalani Yesus sampai mati.

“Yesus telah mati di Kayu Salib oleh karena menanggung murka dan hukuman Allah atas dosa-dosa kita. Sehingga melalui kematiannya, kita dibenarkan di hadapan Allah dan beroleh keselamatan yang kekal. Karena itu jemaat Tuhan, sudah sepantasnya saya dan saudara-saudara, kita hidup bagi Dia, mengabdikan segenap keberadaan hidup kita, dengan semua yang Tuhan layakkan dan perkenankan bagi kita, hanya untuk kemuliaanNya. Ingatlah keadaan apapun yang diperhadapkan tetaplah konsisten, tetaplah setia, tetaplah taat, dan hanya Tuhan yang dimuliakan. Terpujilah Nama Tuhan. Selamat merayakan Jumat Agung, Jumat ini akan tetap Agung selamanya. Amin,” ujar Pdt. Iryne dalam pesan Firman Tuhan.

Penulis/Editor: Jimmy