SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Masyarakat Waa Banti, Distrik
Tembagapura, Kabupaten Mimika, dengan tegas menolak rencana aksi demonstrasi
yang akan dilakukan oleh oknum tokoh dan sekelompok masyarakat ke Yayasan
Pengembangan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK).
Agus Natkime yang merupakan tokoh masyarakat
Waa-Banti sekaligus kepala suku Amungme yang menggantikan posisi Alm. Anis
Natkime, menegaskan bahwa seluruh masyarakat Amungme, Kamoro dan lima suku
kerabat harusnya tidak terprovokasi oleh tokoh-tokoh yang hanya
mengintervensi kerja YPMAK.
"Kami ini tidak mau mengintervensi YPMAK,
tapi banyak kelompok yang beberapa hari ini berusaha memprovokasi terkait YPMAK.
Saya melarang keras adanya aksi yang direncanakan itu," ungkap Agus kepada
salampapua.com, Selasa (9/4/2024).
Hal yang sama juga disampaikan tokoh Pemuda,
Jemmy Natkime. Dia mengaku bahwa pihaknya merupakan pemilik hak ulayat yang
terkena dampak permanen atas operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) yang
tidak ingin mengintervensi program YPMAK. Namun kemudian merasa terusik ketika
mendengar adanya rencana aksi demo oleh sejumlah tokoh dan masyarakat ke YPMAK.
"Tokoh-tokoh itu bicara
memprovokasi untuk masyarakat lakukan aksi ke YPMAK dan kami tolak rencana
aksi itu," tegas Jemmy.
Menurut Jemmy, jika ingin untuk memperbaiki
manajemen YPMAK, harusnya melalui SOP dan seluruh masyarakat bersama-sama
mencalonkan kandidat dan memilih sehingga ke depannya YPMAK bisa dipimpin oleh
figur yang bisa menjalankan program dengan baik.
"Intinya kami tolak rencana aksi oleh
oknum tokoh dan masyarakat itu. Kalau memang terjadi demo, maka oknum-oknum itu
harus diamankan dan diperiksa karena telah memprovokasi masyarakat,"
tegasnya.
Penegasan yang sama juga disampaikan Maroni
Natkime (anak kepala suku alm. Anis Natkime), bahwa isu yang dibangun beberapa
tokoh mempengaruhi masyarakat untuk melakukan hal-hal yang merugikan banyak orang.
Hal itu sangatlah tidak benar, sehingga keluarga besar Waa Banti
menyatakan sikap bahwa hal itu tidak boleh dilakukan.
Menurut dia, YPMAK telah dipercayakan oleh
masyarakat untuk menjalankan program dan masyarakat juga yang mencalonkan
kandidat-kandidat serta memilih agar menjalankan program di YPMAK.
Program di YPMAK terdiri dari SOP sebagai
sistem dalam menjalankan program guna kesejahteraan masyarakat, karena itu
diimbau kepada seluruh masyarakat Amungme dan Kamoro agar tidak terprovokasi oleh
oknum-oknum tokoh masyarakat yang membangun isu sehingga akan menggelar demo
menuntut YPMAK.
"Kami ini adalah warga yang benar-benar
terkena dampak operasional PT Freeport Indonesia. Kami tolak jika ada
sekelompok warga yang rencana menggelar aksi ke YPMAK. Kalau memang aksi itu
terjadi, maka kami sangat mendukung upaya polisi menangkap oknum-oknum yang
memprovokasi masyarakat, kebetulan juga oknum-oknum itu adalah mantan karyawan
YPMAK," ujar Maruni.
Saat ini harusnya bukan demo yang dilakukan,
tetapi bagaimana bersama-sama berdiskusi untuk mencari kandidat yang akan
menggantikan kepengurusan di YPMAK sehingga dapat memilih pemimpin yang baik
dan jujur.
Di sisi lain dia mengatakan bahwa pihaknya
sangat mendukung upaya PTFI yang mengontrol dana yang disalurkan melalui YPMAK.
"PTFI sangat luar biasa dan selama ini
banyak sorotan negatif ke PTFI tetapi hal itu merupakan hal yang salah.
Penilaian-penilaian negatif itu karena kurangnya komunikasi. PTFI telah berbuat
banyak bagi Amungme, Kamoro dan lima suku kerabat termasuk dengan dana 1 persen
melalui YPMAK. Kami dengan tegas menolak adanya upaya provokasi yang
akhir-akhir dibangun. Keluarga besar Tuarek menyatakan sangat mendukung upaya
PTFI untuk menata kembali YPMAK," ujarnya.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy