SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kembalinya Valentinus S
Sumito sebagai Pj Bupati Mimika menuai pro dan kontra, serta kritikan pedas
hingga tudingan berpihak ke salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil
Bupati pada Pilkada Mimika 27 November 2024.
Tudingan ini direspon santun oleh Mantan Direktur Penataan
Daerah, Otonomi Khusus, dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah di Kementrian
Dalam Negeri (Kemendagri) ini, saat diwawancarai Salampapua.com di kantor Pusat
Pemerintahan (Puspem) Mimika, SP 3, Kelurahan Karang, Distrik Kuala Kencana.
Valentinus menegaskan, bahwa dirinya ditunjuk dari
Kemendagri berdasarkan usulan dari DPRD Mimika. Kkemudian namanya terpilih,
karena dipercayai tahu tentang Mimika setelah sebelumnya juga pernah menjabat
sebagai Pj Bupati Mimika.
"Yang patut dicatat, banyak daerah yang meminta saya,
tapi yang menilai di pusat itu ada timnya. Bukan cuman Kemendagri, tapi ada
BIN, Kemenpan, PPATK, KPK, dan yang lainnya, kemudian menetapkan nama saya.
Bukan karena saya ada kedekatan dengan seseorang di Timika atau keinginan
Kemendagri. Saya sudah dengar isu itu, katanya saya dititipkan oleh Pak Mendagri
untuk mengamankan salah satu Paslon. Itu kejam sekali dan bahaya, karena itu
mendiskreditkan orang, memang kita boleh berbicara, tapi harus santun,"
tegasnya.
Disampaikan Valentinus, dengan ditugaskan sebagai Pj Bupati
Mimika, maka iapun berharap bisa melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh
mantan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng dan Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob.
Dengan demikian, tidak perlu adanya dugaan atau tudingan yang sangat sensitif,
karena sebagai ASN tugasnya murni untuk menjalankan roda pemerintahan.
"Jangan pernah ada pemahaman lain di luar tugas
menjalankan roda pemerintahan," ujarnya.
Valentinus yang yang baru saja dilantik sebagai Pj Bupati
Mimika ini mengatakan, bahwa beberapa hal yang difokuskan saat ini ialah
terkait penanganan stunting dan mengatasi kemiskinan. Dalam mengatasi hal
itu, Valentinus siap menerima kritik, karena menurutnya setiap kritikan adalah
suplemen untuk bekerja lebih baik.
" Kalau seandainya alergi dengan kata kemiskinan, itu
bikin repot juga, karena logikanya di kota besar seperti Surabaya saja masih
banyak yang miskin. Jangan kita takut dikritik, tapi itu kita jadikan sebagai
acuan untuk lebih baik. Kemarin Ibu Pj Gubernur sampaikan ke saya bahwa saat
ini birokrasi di Mimika sakit, itu tidak apa-apa dan saya jadikan itu
sebagai suplemen untuk perbaikan kedepannya," ujarnya.
Secara berulang-ulang Valentinus sampaikan, bahwa dirinya
sangat menerima semua kritikan, sebab tujuannya ke Mimika karena diberikan
tanggungjawab. Dengan demikian, tidak perlu ada yang dikhawatirkan, mengingat
ia tidak ingin mengorbankan perjuangan yang telah dibangunnya selama 33 tahun
menjadi ASN.
"Saya sudah 33 tahun sebagai ASN, saya belajar mulai
dari staf di daerah dan kemudian dipercayakan ke Pusat, jadi banyak
pengalaman yang sudah saya lakukan. Jadi silahkan saja orang mau bicara apa,
tentunya saya tidak akan mengkhianati tugas saya sebagai kader pemerintahan
dididik negara. Sehingga tidak mungkin saya diarahkan oleh orang tertentu untuk
berpolitik. Intinya “Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu," katanya.
Selanjutnya, dalam mengemban tugasnya sebagai Pj Bupati
Mimika, Valentinus berkomitmen untuk tidak jalan sendiri, tapi akan libatkan
tim, supaya bisa mengetahui apa yang menjadi hal krusial. Sehingga birokrasi di
Mimika yang tidak sehat, dengan harapan ke depan Mimika bisa menjadi contoh
yang lebih baik sesuai aturan.
"Kalau sampai dinilai seperti itu, berarti kita harus
cari tahu di mana hal krusialnya. Namun logikanya kalau boleh kita bandingkan birokrasi daerah
lainnya di Papua, Mimika ini jauh lebih bagus. Tapi kalau masih ada penilaian
tidak bagus, berarti kita jadikan itu sebagai bahan perbaikan," tutupnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi