SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sekretaris Komisi II DPRK
Mimika Adrian Andhika Thie meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui
Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop dan UMKM) untuk menyediakan tempat yang lebih
strategis sebagai Sentra UMKM bagi penjualan komoditi-komoditi lokal yang
menjadi bidang usaha masyarakat lokal, khususnya orang asli Papua (OAP) di
Kabupaten Mimika.
Hal ini disampaikan kepada awak media sesaat setelah Rapat
Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPRK Mimika dengan Diskop dan UMKM
Kabupaten Mimika, yang digelar di ruang rapat Komisi II DPRK Mimika, Selasa
(3/6/2025).
Adrian mengaku prihatin melihat Sentra UMKM saat ini yang
berada dekat Sport Center. Pasalnya, tempat tersebut dinilai kurang strategis lantaran
cukup jauh dari jangkauan masyarakat pada umumnya dan bahkan saat ini tempatnya
ditutupi atau terhalang dengan tempat usaha masyarakat lainnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRK Mimika ini menegaskan bahwa
Pemkab Mimika seharusnya lebih memperhatikan, mengakomodir dan memfasilitasi usaha
masyarakat lokal khususnya OAP di Kabupaten Mimika dalam bentuk tempat yang
lebih strategis yang dapat menjadi pusat marketing produk-produk lokal.
Karena menurut Dia, lokasi penjualan produk-produk lokal
tersebut menjadi penentu dan akan menarik minat konsumen untuk berkunjung.
“Fraksi PDI Perjuangan sangat menyupport pengembangan usaha
koperasi dan UMKM dalam mendukung pengembangan usaha ekonomi masyarakat lokal,
khususnya OAP di Kabupaten Mimika. Untuk itu diminta agar Pemkab Mimika dapat
menyediakan tempat sebagai Sentra UMKM yang lebih strategis seperti di dalam
kota Timika. Karena melihat kondisi Sentra UMKM saat ini kurang strategis,
termasuk mama-mama Papua yang berjualan Noken di sekitaran Gedung Eme Neme
Yauware, yang kelihatan tidak tertata dengan rapi,” ujarnya.
Selain itu, Adrian juga menyoal tentang pemberian bantuan oleh
Pemkab Mimika melalui Dinas-Dinas terkait untuk pengembangan ekonomi
masyarakat, khususnya masyarakat lokal.
Pasalnya, masih banyak penerima bantuan yang belum bisa mandiri
hingga bertahun-tahun, bahkan sampai saat ini.
Ditambah lagi, Dia melanjutkan, Dinas-Dinas atau OPD-OPD yang
bersinggungan langsung dengan pengembangan ekonomi masyarakat lokal tampak
tidak bersinergi dengan baik, alias berjalan sendiri-sendiri.
Dimana masing-masing OPD terkait secara bersama-sama turut memberikan
bantuan ekonomi sehingga terjadi tumpang tindih pemberian bantuan dan hasilnya
menjadi kurang maksimal.
Harusnya menurut Dia, setiap OPD tersebut saling bersinergi
dalam fungsinya, dalam maksud ada OPD yang khusus memberikan bantuan ekonomi
(anggaran), ada OPD yang melakukan pendampingan dan bimbingan secara simultan serta
berkesinambungan, ada OPD yang melakukan monitoring dan evaluasi, ada juga OPD
yang membantu dalam hal memasarkan produk-produk lokal yang dihasilkan oleh
masyarakat lokal ke tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
“Hal ini perlu dievaluasi kembali agar ke depan OPD-OPD
terkait dapat bersinergi dengan baik dan dapat bekerja lebih maksimal demi pengembangan ekonomi masyarakat lokal, khususnya OAP di Kabupaten Mimika,”
tutupnya.
Penulis/Editor: Jimmy