SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dalam rangka memperingati Hari
Lingkungan Hidup Sedunia (World Environmental Day) 2025, PT Freeport Indonesia
(PTFI) menggelar pameran terbuka untuk umum di halaman Graha Eme Neme Yauware,
Mimika, Papua. Acara yang berlangsung selama 12–14 Juni 2025 ini mengangkat
tema global “Beat Plastic Pollution” dan menjadi ajang edukasi publik dalam
memerangi polusi sampah plastik.
Pameran dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Mimika,
Emanuel Kemong, dan VP Environmental Division PTFI, Gesang Setyadi, dengan
pembukaan simbolik berupa Gerbang Pengetahuan. Gerbang ini menandai ajakan
untuk bersama-sama menimba ilmu, meningkatkan kesadaran, dan beraksi demi
penyelamatan lingkungan.
Dalam sambutannya, Gesang Setyadi menyampaikan bahwa
produksi sampah plastik global mencapai 400 juta ton per tahun, dan sebagian
besar tidak tertangani dengan baik. Mikroplastik kini telah ditemukan dalam air
minum, udara, dan makanan, mengindikasikan bahwa krisis plastik adalah masalah
lingkungan, kesehatan, ekonomi, dan keadilan sosial.
“Ini bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga krisis
kesehatan dan keadilan sosial,” ujar Gesang. “Kita harus gencar mengampanyekan
pengelolaan sampah plastik.”
PTFI secara konsisten menyelenggarakan peringatan Hari
Lingkungan setiap tahun, baik di Highland (wilayah tambang) maupun Lowland
(wilayah dataran rendah). Tahun ini, PTFI telah mengadakan berbagai kegiatan
pendukung: Penghijauan dan penanaman mangrove di Grasberg, aksi bersih kali di
Pasar Damai, sosialisasi dan edukasi publik melalui podcast, talk show radio,
serta pemilihan Putra-Putri Alam Lestari dan Duta Lingkungan dan kunjungan
penggiat daur ulang dari Banyumas, sebagai studi pembelajaran sistem
pengelolaan sampah
PTFI telah menghentikan penggunaan botol air plastik sekali
pakai sejak 2019 dan menyediakan stasiun isi ulang air di berbagai lokasi.
Kampanye juga menyarankan masyarakat menggunakan tas belanja ramah lingkungan
dan botol minum isi ulang tanpa sedotan plastik.
“Kita kampanyekan perubahan perilaku kurangi plastik sekali
pakai, mulai dari diri dan keluarga,” tambah Gesang.
PTFI tengah mempersiapkan peluncuran program baru bertajuk
"Sang Peduli" yang akan dimulai dari Kuala Kencana. Program ini
mendorong inovasi dalam pengelolaan sampah seperti: Produksi eco paving block
dari plastik daur ulang, pemanfaatan ulang aluminium dan oli bekas, pendidikan
anak-anak SMP dan SMA sebagai agen perubahan di sekolah dan rumah.
Wakil Bupati Emanuel Kemong mengapresiasi langkah PTFI dan
menyebut pameran ini sebagai momen penting untuk membentuk kesadaran publik.
“Lingkungan yang rusak adalah akibat perilaku manusia. Maka
edukasi harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat
dalam upaya pencegahan pencemaran dan perlindungan kesehatan masyarakat.
Pameran Hari Lingkungan Hidup oleh PTFI bukan sekadar acara
seremonial, tetapi momentum edukatif dan inspiratif untuk mengajak masyarakat
Mimika berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Dari pengurangan plastik
hingga daur ulang kreatif, dari edukasi anak hingga kebijakan inovatif semua
menjadi bagian dari perjalanan menuju Mimika yang lebih bersih dan
berkelanjutan.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi