SALAM PAPUA (TIMIKA)- Satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga merupakan anak buah Egianus Kogoya, tewas dalam kontak tembak dengan Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) Operasi Damai Cartenz di Kampung Pugima, Distrik Welalelama, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (9/6/2025) sekitar pukul 18.36 WIT.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa kontak tembak terjadi saat tim Satgas Gakkum tengah melaksanakan patroli rutin di wilayah tersebut.

“Dalam baku tembak itu, satu anggota KKB dilaporkan tewas setelah jatuh ke jurang. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Wamena untuk proses identifikasi. Hasil identifikasi mengonfirmasi bahwa korban merupakan anggota kelompok Egianus Kogoya,” jelas Faizal dalam keterangan tertulis, Selasa (10/6/2025).

Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit handy talky (HT), satu unit ponsel Vivo Y17, dan satu bungkus ganja kering. Anggota KKB tersebut juga diduga merupakan residivis kasus narkotika.

Kelompok Egianus Kogoya diketahui aktif melakukan berbagai aksi kekerasan di wilayah Jayawijaya sepanjang tahun 2025. Beberapa catatan aksi tersebut antara lain: 1 Februari 2025: Penembakan terhadap Aiptu Syam di Distrik Kurima. 17 Mei 2025: Penyerangan terhadap Koramil Kurima. 27 Mei 2025: Penembakan terhadap anggota Lantas Polres Jayawijaya, Bripka Marsidon Debataraja, di Kota Wamena. Kemudian pada 4 Juni 2025: Penembakan dua warga sipil, Rahmat Hidayat dan Saepudin. 5 Juni 2025: Penembakan ke arah Polsek Kurima.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menyatakan bahwa aparat keamanan terus meningkatkan patroli dan tindakan penegakan hukum yang terukur guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah Pegunungan Tengah Papua.

“Kami terus meningkatkan intensitas patroli serta melakukan langkah-langkah penegakan hukum yang terukur dan terarah guna memastikan situasi tetap kondusif,” pungkas Yusuf.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi