SALAM PAPUA (TIMIKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Mimika mencatat bahwa hingga Juni 2025, harga daging babi dan rokok menjadi
penyumbang utama inflasi di Timika. Data ini berdasarkan hasil survei tahunan
(year-on-year) yang dilakukan BPS Mimika.
Kepala BPS Mimika, Ouceu Satyadipura, melalui Tim Statistik
Distribusi, Muh. Sandra Yanton, mengungkapkan bahwa tingkat inflasi tahunan di
Mimika mencapai 3,16 persen, sementara deflasi bulanan terpantau relatif stabil
di angka 0,01 persen.
“Inflasi paling tinggi terjadi pada kelompok makanan,
minuman, dan tembakau. Daging babi menjadi penyumbang terbesar, yaitu sebesar
1,17 persen dari total inflasi 3,16 persen. Saat ini, harga daging babi bahkan
mencapai Rp 250.000 per kilogram,” jelas Sandra, Rabu (9/7/2025).
Selain daging babi dan rokok, komoditas lain yang turut
menyumbang inflasi antara lain minyak goreng, gula pasir, tauge, dan tahu
mentah.
Meski demikian, sejumlah komoditas juga tercatat mengalami
penurunan harga atau deflasi, baik secara tahunan maupun bulanan. Beberapa
komoditas yang menyumbang deflasi meliputi cabai rawit, beras, telur ayam, ikan
cakalang, bawang merah, bawang putih, ketimun, daun bawang, kangkung, dan
terong.
“Untuk deflasi bulanan, yang paling dominan adalah bawang
merah dan bawang putih,” tambahnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi