SALAM PAPUA (TIMIKA)– Distrik Kwamki Narama menggelar Rembuk
Stunting bersama lintas sektor sebagai upaya menekan kasus stunting yang
mencapai 101 anak di wilayah tersebut. Kegiatan yang berlangsung di Ballroom
Hotel Serayu, Rabu (19/11/2025), menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan
Mimika dan Puskesmas Kwamki Narama.
Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda
Mimika, Frans Kambu, yang membacakan sambutan Bupati Mimika, menegaskan bahwa
penanganan stunting membutuhkan kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, PKK,
tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, dan keluarga.
“PKK adalah ujung tombak di lapangan. Melalui PKK, kita
memperkuat Fondasi keluarga: pemenuhan gizi, pola asuh, dan kesehatan
lingkungan,” kata Frans.
Ia menambahkan, kegiatan ini penting untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat soal gizi seimbang, 1.000 HPK, pemantauan tumbuh kembang,
penguatan posyandu, dan memperkuat kerja sama lintas sektor agar Kwamki Narama
menuju wilayah bebas stunting.
Kepala Distrik Kwamki Narama, Edwin Hanuebi, mengungkapkan
bahwa 101 kasus stunting tersebut tersebar di 9 kampung dan 1 kelurahan. Rembuk
Stunting digelar untuk menetapkan langkah-langkah konkret menuju penurunan
angka stunting secara bertahap.
“Dengan angka 101 kasus tahun ini, kami bersama 9 kampung
dan 1 kelurahan berkomitmen menurunkannya. Harapannya pada tahun 2026 ada
penurunan signifikan,” ujarnya.
Edwin menegaskan bahwa penurunan stunting merupakan bagian
dari visi-misi Bupati Mimika. Ia juga menyoroti faktor lingkungan tidak sehat
sebagai penyebab yang harus dibenahi bersama.
“Stunting harus kita tekan karena ini amanat langsung dari
bupati. Banyak kasus muncul akibat lingkungan yang tidak mendukung,”
pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi

