SALAM PAPUA (TIMIKA)– Program pelatihan Konstruksi Pendidikan Intelegensi Dasar yang digelar oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) mendapat apresiasi luas dari kalangan legislatif dan tenaga pendidik. Sebanyak 22 guru Sekolah Dasar dari Nabire mengikuti pelatihan intensif selama delapan hari, yang ditutup secara resmi pada Rabu (30/4/2025).
Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Peter Worabay, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada YPMAK atas kontribusi nyata dalam peningkatan kapasitas guru dari daerah-daerah tertinggal.
“Saya sangat berterima kasih kepada YPMAK atas kesempatan pembelajaran ini bagi para guru yang saya bawa dari Nabire. Ini langkah awal yang sangat baik untuk masa depan pendidikan di wilayah kami,” ujar Peter.
Senada dengan itu, Syultje, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan kebanggaannya dapat mengikuti pelatihan tersebut. Ia mengakui bahwa metode mengajar yang diterapkan selama ini masih jauh dari pendekatan yang tepat, dan pelatihan ini memberikan wawasan baru dalam mendidik anak-anak.
“Kami baru menyadari bahwa selama ini kami mengajar dengan karakter yang keras. Dengan pelatihan ini, kami belajar bagaimana menjadi pendidik yang lebih lembut dan efektif,” ucapnya.
Syultje menambahkan, para peserta berasal dari distrik dan kampung terpencil di Nabire, sehingga pelatihan ini menjadi titik balik penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.
“Kami percaya, dengan ilmu yang kami dapat, kami bisa meningkatkan mutu anak-anak didik kami. Kami tidak ingin tertinggal,” tambahnya penuh semangat.
Budi, guru lain yang juga mengikuti pelatihan, menegaskan bahwa ilmu yang diperoleh selama pelatihan akan disebarluaskan kepada rekan-rekan guru lainnya, tidak hanya di Nabire tetapi juga hingga ke Teluk Wondama.
“Kami baru sadar, ilmu kami selama ini masih sangat terbatas. Kami sangat berterima kasih kepada YPMAK, dan kami siap berbagi ilmu ini kepada guru-guru lain,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas dukungan dari DPR Papua Tengah yang telah membuka jalan bagi mereka untuk mengikuti pelatihan ini.
“Tuhan mengutus bapak DPR untuk membuka jalan bagi kami. Tanpa pelatihan ini, kami yakin anak-anak kami tidak bisa berkembang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Deputi Monitoring dan Evaluasi YPMAK, Fransiskus Xaverius Wanmang, mengatakan bahwa inisiatif dari DPRP untuk memberdayakan guru-guru melalui pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam membangun kualitas pendidikan di Papua Tengah.
“Kami berharap para guru dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah masing-masing. Jika ada kekurangan selama pelatihan, kami mohon maaf. Namun yang kami ajarkan adalah hal-hal yang juga kami terapkan langsung kepada anak-anak,” jelas Fransiskus.
Ia juga berharap pelatihan ini menjadi jembatan bagi kabupaten lain untuk menjalin kerja sama serupa dengan YPMAK.
“YPMAK terbuka untuk kolaborasi dengan semua kabupaten dalam pengembangan pendidikan. Kami bahkan memiliki program pengiriman guru ke distrik-distrik untuk mendukung pendidikan di wilayah terpencil,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi