SALAM PAPUA (TIMIKA) – Seorang siswi SMA di Timika menjadi korban dugaan pemerkosaan oleh tiga pria tak dikenal saat sedang mandi di Kali Aster, wilayah Distrik Kuala Kencana, pada Selasa sore (15 April 2025).

Kapolsek Kuala Kencana, AKP Djemy Reinhard, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut pertama kali dilaporkan oleh dua remaja laki-laki yang juga berada di lokasi saat kejadian. Laporan itu langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

“Dua pelajar laki-laki datang melapor kemarin sore, dan langsung direspons oleh anggota kami. Saya juga turun langsung ke lokasi untuk melakukan pemantauan,” ujar AKP Djemy saat dikonfirmasi Salampapua.com, Rabu (16/4/2025).

Menurut keterangan, sebanyak 18 anak terdiri dari pelajar laki-laki dan Perempuan sedang mandi di kali yang berada di tengah hutan. Mereka terbagi dalam dua kelompok terpisah. Saat tengah asyik mandi, tiba-tiba muncul tiga pria dengan wajah dicoret-coret warna hitam, sehingga sulit dikenali. Kemunculan mendadak ini membuat seluruh pelajar panik dan berlarian menyelamatkan diri hingga ke Kampung Beringin.

“Syukurlah setelah dilakukan pencarian, seluruh 18 anak termasuk korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat,” tambahnya.

Seorang teman perempuan korban kemudian turut melapor dan memberikan keterangan serupa, bahwa wajah para pelaku ditutupi coretan hitam, membuat identifikasi sangat sulit dilakukan.

Korban telah diarahkan untuk menjalani visum di RSMM Caritas Timika dan selanjutnya membuat laporan resmi ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mimika.

“Kami sudah arahkan korban untuk divisum dan membuat laporan di Unit PPA agar proses hukum bisa segera berjalan,” jelas Kapolsek.

Atas kejadian ini, AKP Djemy mengimbau warga, khususnya anak-anak dan remaja, agar menghindari lokasi yang terpencil dan sulit diakses, terutama yang berada di tengah hutan.

“Lokasi kejadian berada di wilayah yang sangat terbatas aksesnya. Kami imbau masyarakat, terutama anak-anak, untuk tidak mengunjungi tempat-tempat semacam ini demi keselamatan bersama,” tegasnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi