SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tokoh Perempuan asal Kabupaten Jayawijaya, dr. Enny Kenangalem mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Mimika yang telah mewujudkan mimpi masyarakat di lembah Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, karena telah membangun Rumah Sakit Tipe D di Waa-Banti.

Dr Enny juga memberi apresiasi kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) yang telah mendukung proses pembangunan Rumah Sakit di Waa-Banti seperti menyediakan alat atau fasilitas pendukung pembangunan, transportasi dan akomodasi bagi para pekerja.

Anggota Country Coordinating Mechanism Global Fund Indonesia dan Technical Working Group malaria Indonesia ini menilai bahwa RS Waa-Banti ini sangat positif bagi masyarakat di wilayah Pegunungan, karena dengan adanya RS tersebut, masyarakat dapat terlayani seutuhnya secara khusus dalam pelayanan kesehatan.

“Ini sangat baik bagi saya, pertama kita lihat bagaimana akses yang sangat sulit dijangkau, tapi dengan adanya RS ini masyarakat sangat bisa terlayani dalam hal kesehatannya,” ujarnya kepada salampapua.com melalui sambungan telepon, Jumat (15/9/2023).

Menurut dokter perempuan pertama asal Suku Yali Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan ini, RS Waa-Banti tersebut harus memiliki sistem internal yang baik, menjadi RS yang “tanpa dinding atau tanpa batas”, yang dapat berdampak pada pelayanan luar RS sehingga masyarakat dapat terlayani secara optimal. Dalam artian, bukan hanya masyarakat Kampung Banti saja tapi masyarakat dari Kampung lainnya juga bisa dilayani.

“Saya rasa Pemerintah pasti sudah memikirkan sistem internal yang baik. Dengan sistem yang baik, maka pasti akan terlaporkan dengan baik setiap tindakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat penerima manfaat. Pemerintah juga harus terus bekerjasama dengan semua stakeholder dalam pelayanan kesehatan. Dengan begitu, pasien bisa sembuh secara paripurna,” tuturnya.

Di samping itu, Dia berharap Pemerintah juga dapat memberikan bantuan transportasi bagi warga dari Kampung lain untuk dapat mengakses RS Waa-Banti, termasuk juga bagi kelompok yang rentan seperti ibu-ibu hamil dan juga anak di bawah 5 tahun serta Lansia, agar kemudian bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di RS Waa-Banti.

“Rumah Sakit hadir bukan sebatas gedung dan fasilitas yang luar biasa tapi harus dibarengi dengan ketulusan hati petugas kesehatan yang ditempatkan di sana. Kemudian yang tidak kalah penting juga adalah memahami dengan benar hakikat manusia Amungme sebagaimana dia ada, menempati rumahnya dan kebunnya,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa Pemerintah memiliki tantangan berikutnya dengan melihat bagaimana kesehatan masyarakat dan juga harus membangun RS Tipe D di wilayah Pesisir terutama bagi masyarakat di Mimika Barat Jauh dan Mimika Timur Jauh.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy