SALAM PAPUA (TIMIKA) - Salah satu distributor pakan
ternak di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Chang mengatakan bahwa sejak bulan
Januari 2024 hingga saat ini harga pakan ternak di Timika telah empat kali
mengalami kenaikan harga, yang mana untuk harga terakhir di angka Rp 500
ribu/50kg.
“Pakan 324 untuk ayam petelur dulunya berada di harga Rp 410
ribu/50kg dan sampai hari ini sudah Rp 500 ribu/50kg, naiknya memang bertahap,”
ujarnya kepada salampapua.com, Jumat (22/3/2024).
Chang menjelaskan, karena langkanya bahan baku pakan ternak membuat
pabrik mengurangi produksi pakan dan berimbas pada kenaikan harga pakan.
“Karena jagung harus diimport dan harganya terus meningkat
sehingga pabrik mengurangi produksinya, namun permintaan masih terus bertambah
sehingga kenaikan harga terjadi,” jelasnya.
Sama halnya dengan pakan ayam, kata Chang, untuk pakan babi juga
mengalami kenaikan harga dari Rp 430 ribu/50kg menjadi Rp 500 ribu/50kg, dan
sebagai distributor sudah tentu harga pakan yang ia jual menyesuaikan harga
pabrik.
Meski adanya virus African Swine Fever (ASF) namun tidak
membuat harga pakan menjadi turun, justru sebaliknya harga pakan terus mengalami
kenaikan namun jumlah pembeli menurun.
"Karena virus ASF hanya terjadi di Mimika saja, di daerah
lain tidak, sehingga kami mengorder pakan dari pabrik dengan jumlah yang
sedikit. Ketakutan kami pengusaha jika ordernya di pabrik dengan jumlah yang
banyak namun pembeli sedikit kemungkinan bisa berdampak pada kualitas pakan
karena terlalu lama tersimpan di gudang,
menyebabkan timbulnya jamur pada pakan. Dengan demikian yang biasanya dalam
sebulan ia biasa mengorder pakan kurang lebih 1.640 karung, atau sekitar empat
kontener, namun saat ini hanya mengorder tiga kontener,” ungkapnya.
Sementara salah satu pengecer pakan ternak di Jalan Irigasi
Timika, Fidel mengatakan, per tiga bulan berjalan ini ia sudah dua kali membeli
stok pakan ternak dengan harga yang berbeda, dari awalnya pakan babi Rp 450
ribu/50kg saat ini ia membeli dengan harga Rp 550 ribu/50kg.
“Ya harga pakan terus naik, saya dulu jual perkilo Rp 11
rb/kg sekarang saya jual Rp 13 ribu/kg, mau bagaimana lagi, katanya dari pabrik
juga naik,” ujarnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy