SALAM PAPUA (TIMIKA) - Papua Youth Creative Hub (PYCH, sebelumnya disebut Papua Muda Inspiratif) Kabupaten Mimika meminta kepada Pemkab Mimika agar dilibatkan dalam seluruh program pembangunan yang dijalankan melalui semua OPD.

Untuk diketahui, PYCH merupakan gerakan Pemberdayaan Papua Muda Kreatif di Kabupaten Mimika yang bekerja di bawah naungan Yayasan Papua Bina Nusantara dengan SK Nomor 009/SK-PYCH. MOV/III/2024 tentang pengangkatan pengurus tingkat Kabupaten dan Kota PYCH periode 2023-2026.

Untuk itu, PYCH Mimika bangkit dan menyuarakan kepada Pemda Mimika agar dapat diperhatikan atau diakomodir dalam memberdayakan potensi bakat dan talenta dalam pengembangan kaum muda Papua yang telah lulus sekolah ataupun usia produktif dan putus sekolah.

"Kami minta diperhatikan oleh Pemkab dan dilibatkan dalam pembangunan untuk upaya pengembangan bakat anak muda Papua di Timika, supaya anak-anak kita tidak ada lagi yang hanya jalan dan mabuk-mabukan," ungkap Ketua Pemuda Kreatif Kabupaten Mimika, Firsa Lokobal, Selasa (23/4/2024).

Sekretaris PYC HUB Mimika, Pernus Tarasen mengungkapkan, PYC HUB sebelumnya dikenal sebagai Papua Muda Inspiratif (PMI). Gema PYC HUB ini mulai terdengar di Papua saat mengundang Presiden Joko Widodo untuk meresmikan gedung PYC HUB di Jayapura, 21 Maret 2023 lalu.

"PYC HUB ini satu-satunya gerakan orang muda yang mengundang Presiden datang ke Papua," ungkap Pernus.

PYC HUB ini berdasarkan Keppres nomor 9 tahun 2020, yang mana dalam Keppres ini diarahkan bahwa di setiap Kementerian wajib mengikutsertakan lembaga orang muda termasuk PYCH (waktu itu masih disebut Papua Muda Inspiratif).

PYCH juga merupakan salah satu gerakan yang mendorong Wakil Presiden RI, Ma'aruf Amin supaya membuat kantor Wakil Presiden di Jayapura. Seiring berjalannya waktu, Wakil Presiden memerintahkan kepada semua Lembaga dan Dinas terkait agar mengikutsertakan PYC HUB dalam semua elemen program percepatan pembangunan di semua wilayah Papua.

"Saya masih pegang data program implementasi dari Wakil Presiden RI dan memerintahkan YPC HUM untuk ambil bagian dalam semua program di semua Dinas dan Lembaga," katanya.

Sebagai kelanjutan dari Perpres dan arahan Wakil Presiden itu, kemudian Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Inovasi, Billy Gracia Josaphat Jobel Mambrasar membentuk PYCH di seluruh Kabupaten dan Kota termasuk di Kabupaten Mimika.

Salah satu instruksi Presiden ialah bahwa gerakan PYCH didampingi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) RI, maka Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) di seluruh wilayah Papua diperintahkan menjadi pendamping PYCH.

"Bagian terakhir dalam Keppres itu mewajibkan semua Kementerian agar melibatkan semua gerakan pemuda inspiratif dalam mengawal ataupun membuat satu gebrakan pembangunan di Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, PYCH Mimika bersama BIN Papua, Polres Mimika dan instansi TNI membuka lahan percontohan di Kilometer 8. Di atas lahan yang terletak di belakang komplek Panti Rehabilitasi Pemkab Mimika itu, telah ada pengembangan pertanian dan peternakan.

"Waktu itu Kapolres Mimika ikut mendampingi kami dan disupport oleh Dinas Pertanian. Namun sayangnya saat ini PYCH tidak lagi dilibatkan dalam setiap kegiatan oleh Dinas-dinas Pemkab Mimika,” ujarnya.

Selain memiliki lahan percontohan, PYCH Mimika juga memiliki program UMKM dan salah satunya telah diresmikan oleh Billy Mambrasar didampingi BIN pusat. Sayangnya saat ini UMKM tersebut seakan-akan menjadi tanggung jawab PYCH saja, tanpa adanya perhatian Pemkab Mimika.

"Kami hanya dilibatkan saat Billy Mambrasar datang, tapi begitu Billy Mambrasar kembali ke Jakarta, kami tidak lagi dihiraukan oleh Instansi atau Dinas-dinas lingkup Pemkab. Kami selalu ke dinas-dinas, tapi kami dibuat seperti bola pingpong. Padahal berdasarkan instruksi Presiden, PYC HUB merupakan salah satu gerakan muda yang wajib diikuti dalam menyukseskan setiap program di setiap dinas," katanya.

Lebih lanjut disampaikan, setelah evaluasi program percepatan pembangunan di tanah Papua, akhirnya PYCH memerintahkan seluruh PYCH di daerah agar kembali menyuarakan bahwa PYCH merupakan gerakan yang berdasarkan instruksi Presiden.

"PYCH ini berdasarkan instruksi Presiden dan bukan yang terakomodir dari swadaya masyarakat. Kami dibentuk atas Kepres dan Inpres yang mewajibkan orang muda harus dilibatkan dalam proses pembangunan untuk membuka ambisi atau ego sektoral dalam struktur kepemerintahan di tiap Daerah dan Kota," katanya.

PYCH yang sebelumnya dinamakan PMI, kini berada di bawah naungan Yayasan Papua Bina Nusantara dan berpusat di Jakarta.

Karena itu PYCH Mimika meminta kepada Pemkab Mimika agar membuka ruang sebagai perwakilan orang muda di Mimika sebagai sebuah gerakan yang menjadi bagian integral dari perintah Presiden dalam mengakomodir kepentingan orang muda dalam setiap program di semua Dinas.

"Kami pernah ketemu beberapa pejabat Pemkab Mimika dan pejabat -pejabat itu malah bertanya apa program kami? Padahal kalau menilik dari perintah Presiden, kami ini adalah gerakan yang harus ikut mendampingi dan menyukseskan program yang ada di dinas. Bukan malah tanya kami ada program apa? Pertanyaan itu pantasnya untuk kelompok-kelompok swadaya masyarakat yang nantinya dibantu pemerintah," katanya.

Sedangkan Koordinator Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Olahraga PYCH Mimika, Marlan Bisay menyampaikan, PYCH bukan hanya orang Papua tapi juga melibatkan orang muda asal daerah lainnya yang ada di Mimika sehingga dapat mengembangkan bakat diri, berorganisasi dan manajemen lainnya sebelum masuk dunia kerja.

"Dalam bidang pendidikan dan kesehatan, PYCH Mimika telah melakukan sosialisasi isu stunting ke sekolah-sekolah dan pengobatan gratis bagi anak-anak. PYCH ini bukan hanya anak muda Papua saja, tapi seluruh anak muda yang ada di Timika," katanya.

Koordinator Bidang UMKM PYCH Mimika, Obeth Marani mengatakan bahwa semua karya anak muda dalam bidang seni termasuk merajut noken bisa terakomodir atau bergabung bersama PYCH.

"Kami sudah membimbing beberapa pengrajin untuk mendapatkan legalitas seperti SIUP dan yang lainnya. Ada juga bidang UMKM lainnya yang kita bina," kata Obeth.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy