SALAM PAPUA (TIMIKA) - Keluarga besar karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di area operasi dataran rendah (lowland) menggelar Ibadah dan Perayaan Natal Bersama Tahun 2023, yang mengangkat Tema sesuai Tema Natal BAMAG PTFI “Kita Satu Dalam Damai”, yang diselenggarakan di Multipurpose Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Sabtu malam (2/12/2023).

Ibadah dan Perayaan Natal ini dihadiri langsung oleh Presiden Direktur (Presdir) PTFI Tony Wenas, dan juga Director & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma, VP Environmental Division PTFI Gesang Setyadi, karyawan dan keluarga karyawan PTFI di area Lowland, serta secara spesial turut dihadiri Tokoh Perempuan Inspiratif Indonesia, Susi Pudjiastuti.

Ibadah Natal diawali dengan puji-pujian rohani oleh Papuakustik, Dewi Guna, VG Amungsa Ministry, VG Karyawan PTFI, Janella Liora Le’Amor Amungin Manurung, serta dimeriahkan juga oleh penampilan drumband dan tari-tarian dari anak-anak Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).

Adapun Khotbah Natal dibawakan oleh Pdt. Jhon Panggabean yang mengambil bagian dalam Alkitab dari kitab Lukas 2:14, “Kemuliaan Bagi Allah di Tempat yang Mahatinggi dan Damai Sejahtera di Bumi di antara Manusia yang Berkenan Kepada-Nya”.

Presdir PTFI, Tony Wenas dalam sambutannya mengatakan, semua fungsi di perusahaan sangat berperan aktif bersama dalam menciptakan tujuan perusahaan, dalam fungsi sekecil apapun turut mengambil peran untuk membangun perusahaan.

“Tema kita tahun ini “Kita Satu Dalam Damai” artinya kita menjadi satu untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan cara yang berkelanjutan dan aman untuk kepentingan Bangsa dan Negara serta para pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.

Tony memberi apresiasi kepada semua karyawan PTFI, sebab di tahun 2023 ini yang tinggal satu bulan lagi akan berakhir, PTFI telah mencapai target progresnya. Dirinya juga mengapresiasi Tim Smelter Gresik yang telah berhasil mencapai progres 83 persen.

“Sekali lagi saya ingin menyampaikan apresiasi yang luar biasa buat rekan-rekan semuanya, terimakasih atas kerja keras kita semua,” ungkapnya.

Sementara pada kesempatan tersebut, Susi Pudjiastuti dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya yang merupakan orang lingkungan sangat senang melihat lingkungan di Kuala Kencana yang masih dipenuhi dengan pohon-pohon tinggi. Ia pun mengapresiasi PTFI, sebagai industri yang bisa berdampingan dengan lingkungan.

“Kebiasan kita kalau mau bangun satu rumah, yang dibuka lahannya 100 hektar digundulin semua pohon-pohonnya, tapi di sini terlihat bahwa hutan bisa tetap ada dan PTFI bisa membangunnya dengan indah,” ujarnya.

Menurut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini, Papua merupakan cinta keduanya setelah rumahnya di Pangandaran, dimana ia mulai berkiprah di Papua sejak tahun 2006 hingga saat ini. Dari satu pesawat hingga 22 pesawat yang beropersasi. Ia juga memiliki 6 bus yang ada di Papua, salah satunya di Timika.

Meskipun pada tahun ini ia merasakan hal yang sangat memprihatinkan, yang sangat-sangat menyedihkan karena hingga saat ini pilot Kapten Philips yang menerbangkan pesawat miliknya masih disandera sejak bulan Februari.

“Saya berharap sebelum Natal Kapten Philips bisa pulang ke keluarganya. Pesawat kami dibakar tapi kita tidak membuang cinta kita pada Papua, meskipun ada beberapa wilayah yang tidak aman kita hentikan operasinya, namun di wilayah lain (pesawat kami) tetap terbang masih ada 70 sampai 80 flight per hari melayani berbagai daerah di wilayah Papua,” ungkapnya.

Ketua Panitia Natal PTFI 2023 area Lowland, Oga Purba usai kegiatan mengungkapkan, kegiatan Pra-Natal di PTFI telah dimulai sejak bulan November 2023, dengan melakukan seminar di Kuala Kencana (KK) tanggal 11 November di Perumahan HOPE, tanggal 21 November Christmas Carol di Porsite, tanggal 25 November di KK dengan kegiatan Chritsmas Carol dan yang masih berjalan hingga saat ini lomba-lomba online yang akan berakhir di tanggal 12 Desember.

“Untuk tema yang kita ambil itu, pertama dari ulang tahun PTFI “Kita Satu” kemudian kita satukan dengan tema Natal sekarang yaitu Kemuliaan Bagi Allah di Surga dan Damai di Bumi, sehingga menjadi “Kita Satu Dalam Damai.” Ini juga sekaligus memberi pesan untuk Pemilu 2024 nanti dengan berbagai tantangan yang ada. Kalau kita tidak bersatu dalam damai, kita tidak akan bisa mencapai tujuan yang sama,” ujarnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy