SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Papua Football Academy (PFA) yang merupakan binaan PT
Freeeport Indonesia (PTFI), saat ini telah membuka seleksi bagi anak-anak
kelahiran tahun 2011 di Timika. Sebanyak 100 lebih anak telah mendaftar pada hari
pertama pendaftaran seleksi, yang dilaksanakan di Mimika Sports Complex (MSC)
Timika, Jumat (14/6/2024).
Sebelumnya
PFA telah melakukan seleksi di beberapa daerah se-Papua yaitu, Manokwari, Biak
Numfor, untuk Timika akan dilaksanakan pada 14-16 Juni 2024, selanjutnya PFA
akan melakukan seleksi di Merauke dan Jayapura.
Direktur
PFA Wolfgang Pikal mengatakan, hari ini merupakan hari pertama pendaftaran
seleksi atau hari pertama PFA mencari bakat bagi anak-anak Timika terkhusus
pada bidang sepakbola, dan diharapkan PFA dapat menginspirasi anak Mimika untuk
terus bermain bola.
“Tahun
ini kita kembali mencari bakat anak-anak Papua, tidak ada kuota khusus untuk
anak-anak di Mimika maupun di kota lainnya. Namun kita benar-benar mencari
bakat terbaik anak-anak kelahiran 2011 dalam bermain sepakbola,” ujarnya usai
melakukan seleksi.
Ia
menjelaskan, kurang lebih ada 100 anak yang telah mendaftar pada seleksi hari
pertama ini, selanjutnya dari 100 anak akan dipilih yang terbaik, kemudian akan
bersaing kembali bersama anak-anak yang mendaftar di hari kedua.
“Jadi
kita buka pendaftaran selama tiga hari. Tiap hari kita langsung umumkan siapa
yang terbaik, yang terbaik akan balik besoknya untuk bersaing kembali, hingga
nantinya mendapatkan anak-anak yang berbakat,” jelasnya.
Sementara
itu Kepala Coach PFA, Ardiles Rumbiak menjelaskan, PFA tidak hanya melihat
anak-anak di Mimika, namun juga anak-anak se-Papua, sehingga tidak ada kuota
yang ditentukan di setiap daerah, namun dilihat dari skill anak-anak dalam
bermain sepakbola. Selanjutnya akan dipilih 60 anak berbakat se-Papua yang akan
masuk pada tahapan seleksi final di Jayapura.
“60
anak-anak tersebut akan kami saring kembali hingga mendapatkan 30 anak yang
akan masuk PFA. Seleksi tahap akhir akan dilakukan dengan sangat ketat, sehingga
yang the best akan melawan the best,” pungkasnya.
Penulis:
Evita
Editor:
Sianturi