SALAM PAPUA (TIMIKA)- Mendidik sebanyak 314 murid, SD Negeri Amamapare, Distrik Mimika Timur Jauh, saat ini sangat membutuhkan penambahan satu ruang kelas, untuk menunjang jalannya proses belajar mengajar.

“Saat ini ruangan kelas kami hanya enam, sedangkan tahun ajaran baru ini, kami ada penambahan murid baru,” ujar Kepala Sekolah Dasar (SD) Amamapare, Maria Yoke Iriyanan, SPd ketika menghubungi Salampapua.com, Rabu (21/8/2024).

Ia menjelaskan, sebelumnya murid SD Amamapare berjumlah 274 anak, kemudian adanya penambahan murid baru sebanyak 40 anak, sehingga ruangan kelas dinilai sangat kurang.  Apalagi lanjut Yoke, 99 persen anak-anak yang bersekolah di SD Negeri Amamapare merupakan anak anak asli Kamoro, mereka saat ini juga butuh fasilitas pendidikan yang memadai.

“Anak-anak ini sangat butuh fasilitas pendidikan yang memadai, sehingga kualitas untuk mengajar juga dapat meningkat, apalagikan anak-anak asli Kamoro, masa tidak ada perhatian,” ungkapnya.

Bukan hanya ruang kelas, Yoke juga berharap adanya penambahan pembangunan rumah tinggal bagi guru, sebab yang ada hanya dua rumah dinas, sehingga sebagian guru tidak bisa menetap di kampung.

Di mana, saat ini guru dengan status PPPK sebanyak 6 orang, PNS 6 orang ditambah lagi 6 tata usaha sehingga total secara keseluruhan 18 orang. Untuk guru yang tidak menempati rumah dinas, akan menumpang di bus karyawan Freeport sebagai transportasinya.

“Mungkin kalau guru diberikan fasilitas bus khusus, kami bisa lebih mudah dalam bertransportasi. Tetapi karena tidak ada, guru agak sedikit sulit, karena harus menyesuaikan dengan jam pulang kerja karyawan. Kalau ada rumah dinas kami tidak perlu bulak balik, lebih memilih menetap di sini (Amamapare),” jelasnya.

Besar harapannya agar Bupati Mimika bisa langsung meninjau Kampung Amamapare, untuk melihat faslitas pendidikan di wilayah tersebut.

“Kami berharap Bupati bisa melihat langsung kami disini, agar bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang jalanya pendidikan, sehingga bisa didorong dalam Anggaran APBD,” tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi