SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pastor Henry Hinn menegaskan bahwa Yesus Kristus bukan sekadar agama, melainkan berbicara tentang hubungan antara manusia dan Allah. Menurutnya, kedatangan Yesus sebagai manusia bertujuan untuk memperbarui relasi yang rusak akibat dosa. Hal ini disampaikan dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Kesembuhan yang dihadiri puluhan ribu warga Kota Timika dan sekitarnya, Kamis malam (10/04/2025).
Ps. Henry Hinn hadir di Timika bersama tim doa dari Amerika Serikat. Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Papua Tengah Meki Frits Nawipa beserta istri, Wakil Gubernur Deinas Geley dan istri, Bupati Mimika Johannes Rettob bersama istri, para bupati se-Provinsi Papua Tengah, unsur Forkopimda Mimika, Jaringan Doa Nasional, Jaringan Doa Sekota Timika, serta umat dari berbagai denominasi gereja.
Dalam sambutannya, Bupati Mimika menyampaikan rasa syukur atas kedatangan Ps. Henry Hinn dan seluruh tim. “Selamat datang kepada Ps. Henry, Pak Gubernur dan Wakil, Forkopimda, serta seluruh kepala daerah. Tujuan acara ini adalah untuk membawa kesejahteraan dan memperkuat solidaritas antarumat beragama. Kita semua harus menjadi berkat,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan kebanggaannya karena untuk pertama kalinya, seluruh kepala daerah di Papua Tengah hadir bersama dalam satu acara keagamaan. “Kami baru saja kembali dari Kokonao, dan kita berharap Papua terus berkembang. Mari kita menjadi berkat bagi Papua Tengah,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Meki Frits Nawipa menyampaikan apresiasi kepada panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan KKR ini. “Setelah pelantikan, kita meletakkan fondasi pemerintahan ini kepada Tuhan. Bila kita mulai dengan Tuhan, negeri ini akan berkembang, masyarakat akan diberkati, dan anak-anak akan mendapatkan pendidikan yang layak,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya hidup dalam damai dan menjauhi konflik. “Saya bangga menjadi bagian dari Papua Tengah, tapi akan lebih bangga jika Yesus hadir dalam kehidupan kita masing-masing. Dalam satu buku yang saya baca, seandainya Tuhan Yesus menjadi kepala daerah, maka tak akan ada korupsi, kebohongan, atau masalah. Pemimpin sejati adalah gembala umat,” tegasnya.
Sebagai simbol dimulainya KKR, dilakukan penabuhan tifa secara serentak oleh Ps. Henry Hinn, Gubernur, Wakil Gubernur, para bupati, dan hamba-hamba Tuhan. Acara diawali dengan pujian yang menggetarkan hati, dilanjutkan dengan doa pembuka oleh Pdt. Wilhelmus Haurissa dan doa persembahan oleh Pdt. Abraham Manurung.
Dalam kotbahnya, Ps. Hinn menekankan kasih Allah sebagaimana tertulis dalam Yohanes 3:16. “Yesus datang untuk seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa tertentu. Allah mengutus Putra-Nya sebagai daging dan menjadi manusia karena kasih-Nya kepada kita,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa dosa memisahkan manusia dari Allah. “Adam jatuh dalam dosa karena pilihannya sendiri. Sejak itu, semua manusia lahir dalam dosa. Namun Yesus, sebagai ‘Adam yang terakhir’, datang untuk memulihkan hubungan itu,” jelasnya.
Ps. Hinn juga menekankan pentingnya kehendak bebas yang diberikan Tuhan. “Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih kehidupan kekal, jika mau menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.”
Setelah kotbah, ribuan umat dipanggil maju untuk didoakan. Tangis dan penyembahan memenuhi area kebaktian. Ps. Hinn secara khusus mendoakan para pemimpin dan hamba Tuhan sebelum akhirnya mendoakan seluruh jemaat. Beberapa warga dari agama lain juga turut maju dan didoakan.
“Bukan saya yang menyembuhkan, tetapi Tuhan Yesus. Tetaplah percaya dan terus berdoa. Biarlah kebenaran menyempurnakan hidup kita semua,” tutupnya.
KKR Kesembuhan ditutup dengan puji-pujian penuh sukacita, diiringi tarian dan pengibaran spanduk rohani. Adapun pada Jumat (11/04/2025), akan digelar seminar khusus bagi para pemimpin gereja di Gedung Eme Neme Yauware yang akan dipimpin oleh Ps. Max Ebe.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi