SALAM PAPUA (TIMIKA)— Harga beras premium di sejumlah titik
penjualan di Kota Timika mengalami kenaikan sejak bulan Mei 2025. Kenaikan ini
diduga dipicu oleh kelangkaan pasokan dari daerah asal serta tidak tersedianya
stok beras Bulog di pasaran.
Jamal, salah satu pedagang beras di Jalan Hasanuddin,
Timika, mengungkapkan bahwa beberapa merek beras premium mengalami lonjakan
harga yang cukup signifikan. Ia menyebut, kenaikan ini sudah berlangsung sejak
bulan lalu.
“Harga beras premium ini naik sejak bulan Mei. Dari
informasi yang kami terima, kelangkaan terjadi di daerah asal seperti Makassar,
sehingga berdampak ke sini,” ujar Jamal, seorang pedagang beras saat ditemui Salampapua.com
pada Senin (9/6/2025).
Beras merek Padang, kata Jamal, kini dijual seharga Rp18
ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp17 ribu. Sementara ukuran 20 kilogram
naik dari Rp340 ribu menjadi Rp360 ribu.
Untuk merek Mawar, harga per kilogram kini mencapai Rp17
ribu, dari sebelumnya Rp16 ribu. Ukuran 10 kilogram naik dari Rp160 ribu
menjadi Rp170 ribu, sedangkan ukuran 20 kilogram dari Rp320 ribu menjadi Rp340
ribu. Bahkan, ukuran 50 kilogram naik dari Rp780 ribu menjadi Rp820 ribu.
“Kenaikan ini banyak dikeluhkan pelanggan, tapi kami sebagai
pedagang hanya mengikuti harga dari distributor,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jamal menjelaskan bahwa tidak tersedianya stok
beras Bulog di pasaran turut memperparah kondisi. Akibatnya, masyarakat
terpaksa membeli beras premium dengan harga lebih tinggi.
“Mungkin karena beras Bulog kosong di pasaran, pelanggan
akhirnya beralih ke beras premium. Kami juga tidak tahu kenapa stok Bulog
hilang dari pasaran,” tutup Jamal.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi