SALAM PAPUA (TIMIKA)- Detak jantung normal dapat
berubah-ubah sesuai aktivitas. Saat berolahraga, jantung akan berdetak lebih
cepat seiring gerakan tubuh yang makin intens. Nah, dengan mengetahui detak
jantung yang normal saat olahraga, Anda pun dapat mencegah cedera yang dapat
terjadi.
Meningkatnya detak jantung saat olahraga merupakan kondisi
yang normal terjadi. Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk menyediakan
cukup oksigen dengan cara meningkatkan aliran darah dan meningkatkan
pernapasan.
Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan tidak hanya
dapat meningkatkan detak jantung, tetapi justru meningkatkan risiko terjadinya
cedera, nyeri sendi dan otot, serta gangguan pernapasan.
Panduan Detak Jantung Normal Saat Olahraga
Detak jantung manusia umumnya bervariasi berdasarkan usia.
Detak jantung normal dapat diketahui dari batas atas dan batas bawah.
Batas atas digunakan untuk patokan detak jantung saat
melakukan aktivitas atau olahraga dengan intensitas tinggi. Sementara itu,
batas bawah adalah patokan detak jantung saat melakukan olahraga atau aktivitas
dengan intensitas sedang.
Berikut ini adalah batasan detak jantung normal saat
berolahraga: Usia 25 tahun: 100–170 detak per menit, usia 30 tahun: 95–162
detak per menit, usia 35 tahun: 93–157 detak per menit, usia 40 tahun: 90–153
detak per menit, usia 45 tahun: 88–149 detak per menit, usia 50 tahun: 85–145
detak per menit. Usia 55 tahun: 83–140 dekat per menit, usia 60 tahun: 80–136
detak per menit, usia 65 tahun: 78–132 detak per menit, usia 70 tahun atau
lebih: 75–128 detak per menit.
Selain panduan di atas, Anda juga bisa memperkirakan batas
maksimal detak jantung saat olahraga dengan rumus berikut ini: 220 – (usia
Anda) = perkiraan batas maksimal detak jantung saat olahraga.
Perhitungan di atas hanyalah sebagai perkiraan. Jika ingin
mengetahui batas maksimal detak jantung, Anda disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter, apalagi jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit
jantung.
Dengan mengetahui detak jantung normal saat berolahraga,
Anda akan lebih paham kapan harus mengurangi laju atau intensitas gerakan dan
kapan harus meningkatkannya.
Cara Mengukur Intensitas Olahraga secara Manual
Setelah mengetahui batasan detak jantung normal, Anda pun
perlu lebih hati-hati saat berolahraga. Jika olahraga dilakukan di pusat
kebugaran, Anda akan lebih mudah mengetahui detak jantung melalui monitor yang
tersedia.
Sebaliknya, jika melakukan olahraga di luar ruangan, Anda
bisa menggunakan gawai, seperti smartwatch dan smartphone, untuk memantau detak
jantung. Dengan kemajuan teknologi saat ini, gawai pintar tersebut biasanya
sudah dilengkapi alat pengukur denyut nadi yang bisa menjadi indikator untuk
mengukur detak jantung.
Namun, jika melakukan olahraga tanpa alat pemantau detak
jantung, Anda juga dapat mengetahui
apakah olahraga yang dilakukan sudah terlalu berat dengan memperhatikan
tanda-tanda berikut ini:
Olahraga intensitas sedang
Jika masih dalam batas sedang, Anda akan bernapas lebih
cepat, tetapi tidak kehabisan napas dan masih bisa berbicara dengan lancar.
Sekitar 10 menit berolahraga, tubuh pun akan mulai mengeluarkan keringat.
Olahraga intensitas berat
Jika olahraga yang dilakukan sudah mencapai intensitas
berat, napas akan terasa cepat dan dalam. Anda akan sulit berbicara atau
memerlukan waktu untuk mengatur napas sebelum akhirnya bisa berbicara.
Anda pun akan merasakan banyak keringat yang keluar dari
tubuh meski baru beberapa menit berolahraga.
Olahraga intensitas terlalu berat dan terlalu dipaksakan
Jika memaksakan diri terlalu keras untuk berolahraga, Anda
akan mengalami sesak napas, nyeri di beberapa bagian tubuh, atau sulit
mengikuti maupun melakukan gerakan olahraga tersebut. Saat berada pada tingkat
ini, kurangi intensitas olahraga secara bertahap.
Jika Anda baru saja mulai berolahraga, mulailah dengan
gerakan ringan agar tubuh tidak kaget. Setelah itu, tingkatkan intensitas
latihan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuh. Selain itu,
perhatikan juga frekuensi olahraga untuk kebugaran jantung, agar manfaat yang
diperoleh bisa maksimal dan risiko cedera bisa diminimalkan.
Mengenali dengan baik detak jantung normal saat berolahraga
bisa membantu Anda dalam memperkirakan porsi dan jenis olahraga yang tepat.
Dengan demikian, manfaat olahraga pun bisa Anda dapatkan secara maksimal. (Alodokter)
Editor: Sianturi