SALAM PAPUA (TIMIKA) – Aksi tak terkendali dilakukan seorang
perempuan yang mengaku sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan merusak
sebuah rumah makan gado-gado di Jalan Ki Hadjar Dewantara, Timika, Kamis
(6/11/2025).
Perempuan yang identitasnya belum diketahui ini datang
menggunakan mobil Toyota Rush hitam bersama sejumlah kerabatnya. Ia memecahkan
kaca etalase, mengobrak-abrik isi rumah makan, merusak kursi, hingga memblokade
jalan dan membakar kayu serta sampah di depan rumah makan tersebut.
Menurut keterangan Koordinator Kerukunan Keluarga Madura
(KKM) Timika, Rudi Abdul Rahman, aksi tersebut bukan yang pertama kali terjadi.
“Sudah empat kali rumah makan itu dirusak oleh perempuan yang sama dengan
alasan merasa dilecehkan oleh pemilik rumah makan,” ungkap Rudi.
Rudi menjelaskan, sekitar 13 hari sebelumnya, perempuan itu
datang makan di rumah makan tersebut. Saat hendak ke toilet, ia diarahkan oleh
istri pemilik rumah makan menuju kamar mandi di bagian dapur. Di saat
bersamaan, suami pemilik rumah makan berada di dapur.
“Ruangan dapur menuju toilet itu sempit. Menurut keterangan
terduga pelaku, perempuan itu sempat salah masuk ke pintu kamar tidur. Karena
itu, secara spontan dia menyentuh pundaknya dan menunjukkan arah ke toilet.
Namun, tindakan itu justru dianggap sebagai pelecehan,” terang Rudi.
Peristiwa tersebut memicu keributan hingga ditangani anggota
Polsek Mimika Baru. Terduga pelaku sempat diamankan beberapa jam sebelum
dilakukan mediasi. Dalam mediasi, pihak perempuan menuntut ganti rugi sebesar
Rp150 juta.
Pihak kepolisian kemudian meminta agar perempuan tersebut
membuat laporan resmi ke SPKT Polres Mimika. Namun, karena proses hukum masih
berjalan, perempuan itu meminta agar rumah makan tidak beroperasi sementara
waktu.
“Hari ini dia kembali karena melihat rumah makan itu masih
buka. Akibatnya, dia marah lagi dan melakukan pengrusakan, bahkan sempat
memblokade jalan,” ujar Rudi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih
menindaklanjuti laporan dan memastikan keamanan di lokasi kejadian.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi

