SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Pelita Harapan Kamoro
menggelar peletakan batu pertama Rumah Transit Pendidikan Yau Ma’o, di Jalan
Gorong-Gorong Timika, Senin (4/3/2023).
Rumah Transit Pendidikan Yau Ma’o yang bernaung di bawah
Yayasan pelita harapan Kamoro ini akan menjadi satu-satunya tempat bagi
anak-anak suku Kamoro, salah satu suku asli Papua terbesar di Kabupaten Mimika,
yang memiliki keinginan untuk terus mengenyam pendidikan, yang merupakan gagasan
anak suku asli Kamoro Dr. Leonardus Tumuka, seorang akademisi di Mimika.
Acara Peletakan batu pertama tersebut ditandai dengan
prosesi acara adat, percikan air suci dan pengecoran batu secara simbolis oleh
Pastor Amandus Rahadat, Pr dan disaksikan perwakilan dari Dinas Pendidikan
(Disdik) Kabupaten Mimika, PT Orica, manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI), dan
MRP Papua Tengah.
Leonardus Tumuka dalam sambutannya mengungkapkan bahwa rumah
transit pendidikan Yau Ma’o merupakan impiannya sejak lama. Sebagai anak asli
Kamoro, ia sangat mengetahui karakteristik masyarakat asli Suku Kamoro yang begitu
kental dengan budaya sehingga sebagian besar masyarakat yang akan melaut harus
membawa semua anak-anak mereka melaut, sehingga dampaknya banyak anak yang putus
sekolah dan bahkan ada yang tidak bersekolah.
“Karena saya tahu betul anak-anak Kamoro selalu ikut orang
tuanya bekerja, sehingga anak-anak jadi tidak sekolah. Dengan adanya rumah
transit ini, anak-anak bisa tinggal dulu di rumah sini, biar orang tua pergi
mencari (bekerja),” ujarnya.
Ia mengatakan, di rumah transit pendidikan Yau Ma’o tersebut
nantinya anak-anak akan diberikan makan dari pagi hingga sore saat orang tuanya
pergi bekerja dan pastinya akan diberikan pelajaran sesuai dengan jenjang usia anak-anak.
“Jadi pagi sampai sore anak-anak bisa dititip, nanti setelah
mencari, anak sudah bisa dibawa pulang. Paling tidak, anak-anak bisa
mendapatkan pendidikan. Jadi pada saat masuk sekolah kembali anak-anak bisa
menyesuaikan,” jelasnya.
Ia meminta kepada semua stakeholder untuk turut mendukung
pembangunan rumah transit pendidikan Yau Ma’o.
“Saya punya gagasan kemudian perusahaan asing mau bantu,
jadi saya rasa kenapa orang dari luar Negeri bisa bantu kita Suku Kamoro. Jadi
kalau kita punya gagasan maka bisa kita lakukan bersama,” ungkapnya.
Sementara itu mewakili Perusahaan PT Orika yang mendanai
pembangunan rumah transit pendidikan tersebut, Mr Trevor Darby dalam
sambutannya mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bantuan untuk
anak-anak Mimika terutama anak-anak Kamoro, dimana karena situasi membuat
banyak anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang baik.
“Karena gagasan ini sangat baik, tindakan yang positif,
sehingga Orika mau membantu, sebab generasi yang bermutu berawal dari usia anak-anak.
Kita semua harus bersama-sama memajukan masa depan yang lebih bermutu,”
ujarnya.
Sedangkan perwakilan dari PTFI, Mr Stephen Lorenzen mengungkapkan
bahwa semua fasilitas di Timika sudah memadai namun dinamika yang ditemui di lapangan
belum ada fasilitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat asli,
sehingga dengan adanya rumah transit pendidikan Yau Ma’o ini menjadi jawaban
atas permasalahan pendidikan.
“Tanggungjawab atas pendidikan anak-anak bukan hanya ada
pada Yayasan dan Pemkab namun ada pada orang tua, maka dari itu kita berharap
dengan adanya rumah transit pendidikan Yau Ma’o, orang tua dapat memercayai
Yayasan dalam menitipkan anak-anaknya sehingga mendapatkan pendidikan yang
lebih baik,” tuturnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy