SALAM PAPUA (TIMIKA) - Jemaat Gereja Getsemani Kampung Mandiri Jaya menggelar Ibadah peletakan batu pertama pembangunan gereja baru, di Kampung Mandiri Jaya, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (27/4/2024).

Ibadah ini dihadiri Rev. Barry N. Jordan, Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Daerah Timika Kota Pdt Deteminus Beanal, dan semua Jemaat GKII Getsemani Kampung Mandiri Jaya.

Ibadah dipimpin Ketua Klasis GKII Daerah Timika Kota, Pdt. Deteminus Beanal dengan mengambil pembacaan dari bagian Alkitab dalam Matius 16:13-18, yang menyebutkan, Yesus menyatakan: "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga."

“Semua Gereja harus hidup di dalam kasih Tuhan Yesus. Apabila membangun atas nama Tuhan maka Jemaat akan besar bersama Tuhan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dalam membangun suatu bangunan memang terbilang sulit dan susah untuk tercapai, namun apabila pembangunan didasari pada Tuhan Yesus maka pembangunan tidak akan lama dikerjakan. Pembangunan suatu Gereja merupakan pembangunan atas kehendak Tuhan, Tuhan melihat adanya pertumbuhan dan perkembangan serta adanya pertambahan Jemaat sehingga Tuhan membukakan jalan untuk pembangunan Gereja baru untuk diisi oleh Jemaat.

“Ada beberapa Gereja di Timika yang sedang dalam proses pembangunan, ada dua Gereja yang dalam proses renovasi dan ada beberapa Gereja yang harus dibangun. Semua pembangunan ini merupakan tahap dari pergumulan semua Jemaat, sehingga kami terus berdoa agar ada tangan yang mampu dan ingin memulai pembangunan Gereja,” jelasnya.

Menurut dia, kebanyakan Gereja mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah, namun sebaiknya Jemaat bisa ikut menopang anggaran pembangunan Gereja, sebab pembangunan Gereja merupakan Rumah bagi Tuhan, tidak sepantasnya sebagai hamba Tuhan dan Jemaat menjadi manusia yang pelit.

“Mari kita semua bersama-sama membangun Gereja ini, jangan pelit mengeluarkan uang untuk pembangunan rumah Tuhan, jangan tunggu orang lain memberi. Kalau kita menutup dompet maka Tuhan tidak akan memberkati kita,” ungkapnya.

Sementara Ketua pembangunan Gereja GKII Jemaat Getsemani, Elias Mirip menceritakan awal mula Jemaat tersebut terbentuk pada tanggal 15 Maret 2017. Saat itu Jemaat hanya beribadah di lapangan terbuka, namun karena ada halangan dalam beribadah yang terkena hujan dan panas, maka Jemaat menggunakan Balai Kampung Mandiri Jaya.

“Setelah 4 bulan kami menempati Balai Kampung, kami berinisiatif membangun bangunan sementara untuk digunakan sebagai Gereja dibangun menggunakan papan,” ujarnya.

Lanjut Elias, 7 tahun sudah Jemaat menggunakan bangunan sementara untuk beribadah, dan di tanggal 1 Oktober 2023, Tuhan menjawab semua pergumulan Jemaat sehingga Pemerintah memberikan anggaran sebesar Rp 800 juta.

“Kami bentuk Panitia pembangunan Gedung Gereja baru, dan Tuhan langsung menjawab pergumulan kami dengan memberikan dana Rp 800 juta. Inilah kerja Tuhan, dimana kami bisa mulai membangun dengan pemberian dari Tuhan,” ungkapnya.

Ibadah peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja GKII Jemaat Getsemani dirangkaikan dengan acara adat bakar batu.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy