SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT. Petrosea Tbk. melalui program
corporate social responsibility-nya (CSR) melaksanakan pembinaan di bidang
ekonomi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat suku asli Amungme dan Kamoro, yang
merupakan dua suku besar di Kabupaten Mimika.
Kepada salampapua.com, CSR officer PT Petrosea Tbk., Joiner
Kambuaya mengungkapkan bahwa PT Petrosea selalu mempunyai komitmen dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat suku asli di wilayah operasinya.
Di tahun 2023 ini, melalui program CSR-nya yakni pada bulan
Februari-Juli 2023 sebagai periode pertama, PT. Petrosea melakukan pembinaan
kepada mama-mama Papua suku Amungme dari kampung Yali, yang berdomisili di Ring
1 area kerja PT. Petrosea, tepatnya di belakang camp PT Petrosea di area
bundaran SP2 jalan Cenderawasih Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
“Kebetulan salah satu masyarakat Amungme dari kampung Yali
tinggal di belakang camp kami, jadi kami membangun komunikasi dengan mereka,”
ujarnya, Sabtu (22/7/2023).
Menurut Joiner, masyarakat ini sebelumnya telah memiliki
kelompok tani yang tergabung dalam sebuah koperasi yang berbadan hukum dan
diberi nama “Pilik Nora”, yang dalam bahasa Suku Yali berarti “aliran sungai”.
Selama ini hasil komoditi seperti keladi, pisang, daun
singkong, dan sebagainya, yang masyarakat tanam ternyata tidak ada peningkatan
pendapatan. Justru yang ada adalah lebih banyak pengeluarannya daripada
pemasukan. Dalam artian, biaya untuk membuka lahan baru, biaya ojek ke pasar untuk
menjual hasil komoditi tersebut dan lain-lainnya lebih besar anggarannya
dibanding harga hasil komoditi itu sendiri.
Melihat hal tersebut, PT Petrosea kemudian mengajak kelompok
tani yang didominasi mama-mama Papua tersebut untuk budidaya tanaman
hortikultura, yang difokuskan ke tanaman sayur-sayuran.
“Kita memang sudah kasih tahu ke mereka bahwa output
terakhir dari program ini adalah agar mama-mama ini bisa mandiri. Jadi Petrosea
hanya mendampingi di awal, kemudian mama-mama ini dengan kelompok taninya secara
mandiri akan menjalankan usahanya tersebut,” tuturnya.
Dalam program ini, PT Petrosea berkolaborasi dengan Dinas
Pertanian Kabupaten Mimika melalui PPL-Nya untuk memberikan penyuluhan kepada mama-mama
Papua tersebut tentang cara menanam sayur, yang untuk periode awal ini adalah
menanam sayur Bayam.
“Untuk tanaman sayur Bayam ini tidak memakai pupuk, jadi bayamnya
ini organik. Terlihat jelas mama-mama ini sangat antusias dan begitu senang
ketika diajarkan cara menanam sayur Bayam oleh tenaga PPL dari Dinas Pertanian,”
ungkapnya.
Tidak hanya sampai di situ, PT Petrosea juga kemudian berkomitmen
menyerap hasil panen dari kelompok tani tersebut ke pihak Catering PT Petrosea,
yakni PJP.
Untuk periode pertama program ini sudah membuahkan hasil, dimana
panen perdana sayur Bayam tersebut telah dibeli oleh PJP.
“Akan ada perjanjian kerjasama (MoU) antara PJP dengan
kelompok tani ini sebagai salah satu supplier sayur. Mereka sudah panen perdana
kemarin dan kebetulan hasil panennya lumayan banyak, yang kemudian telah dibeli
oleh Catering kami (PJP) dan pembayarannya sudah mereka terima,” ujarnya.
Joiner menambahkan bahwa PT Petrosea akan melanjutkan
program CSR-nya tersebut pada bulan Agustus-November 2023 mendatang.
“Pada periode kedua ini direncanakan akan menanam 3 jenis komoditi
yakni kangkung, sawi dan cabai, yang mana komoditi tersebut merupakan
permintaan dari vendor Cateringnya kami. Untuk periode selanjutnya ini, sudah ada
beberapa masyarakat asli (di Kabupaten Mimika) yang ingin bergabung,” tutupnya.
Wartawan/Editor: Jimmy