SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pegiat Kungfu Profesional asal Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) yang tampil perdana di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) ke-VII Bandung mewakili Provinsi Papua Tengah berhasil membawa pulang dua medali perunggu.

Pendamping Pegiat Kungfu SATP, Angga Rumende mengatakan, anak-anak SATP ini perdana mengikuti kejuaraan cabang olahraga kungfu, yang mana olahraga kungfu ini memang menjadi kegiatan ekstrakurikuler di SATP.

“Anak-anak mendapatkan 2 medali perunggu, ini merupakan sejarah buat kami. Anak-anak bisa membawa nama baik Provinsi Papua Tengah,” ungkapnya saat tiba di Bandara Udara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (10/7/2023).

Angga menjelaskan, 2 medali perunggu tersebut berhasil disabet Semes Aim pada kategori kelas Tangan Kosong dan Sony Diwitau pada kategori Senjata Kreasi Golok yang diikuti 17 Provinsi dengan 400 pegiat kungfu seluruh Indonesia.

“Yang ikut itu 3 anak SATP hanya saja 2 yang mendapatkan medali, sedangkan anak atas nama Melky Omabak mengikuti 2 kategori kelas Tangan Kosong dan juga Kreasi Terbuka. Ia tampil dengan sangat baik hanya saja ia kekurangan dalam waktu,” ujarnya.

Saat perlombaan, pegiat kesulitan karena pesaingnya cukup berat, banyak yang sudah masuk pada level profesional dan juga mereka terkendala dengan peralatan sedangkan saat latihan mereka menggunakan peralatan standar.

“Pesaingannya memang ketat apalagi peralatan saat bertanding beda dengan saat mereka latihan, tapi anak-anak menunjukan prestasi dan semangat yang baik. Mereka hanya kurang di waktu sekitar 55 detik, tapi kami sangat bangga mereka bisa menampilkan yang terbaik,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SATP, Johana Tnunay mengatakan, dirinya sangat bangga kepada ketiga anak-anak Asli Papua yang sudah berhasil membawa nama baik Provinsi Papua Tengah ke tingkat Nasional. Pihak SATP selalu mensupport anak-anak dalam melakukan hal-hal positif seperti olahraga dan kesenian.

“Anak-anak mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti pertandingan ini, meskipun libur anak-anak tetap berlatih. Latihan ini tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Ke depannya kita akan menambahkan pegiat-pegiat kungfu sehingga lebih dari tiga yang akan kita kirim,” ujarnya.

Sedangkan salah satu siswa SATP peraih medali perunggu, Sony Diwitau mengatakan bahwa dirinya sangat senang dapat mengikuti FORNAS apalagi ini merupakan pertama kalinya ia tampil di depan orang banyak.

“Saya senang sekali apalagi saya bisa membawa pulang medali, ini pengalaman yang sangat berharga. Selanjutnya saya akan berlatih lebih giat lagi sehingga bisa mengikuti perlombaan berikutnya,” tuturnya.

Wartawan: Evita

Editor: Jimmy