SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Sekolah SMAN 1 Mimika,
Matheus Mamo mengungkapkan bahwa pada saat penerimaan peserta didik baru (PPDB),
pihaknya telah kelebihan kuota yang jumlah totalnya sebanyak 682 siswa.
Jika dilihat dari jumlah siswa yang telah tamat sekolah
sebanyak 467 siswa yang mana jumlah tersebut sekaligus menjadi kuota untuk penerimaan
siswa baru.
“Yah kami kelebihan menerima siswa baru sebanyak 215
sedangkan kelas kita tidak mencukupi, jadi terpaksa ruangan Laboratorium dan
Aula kita jadikan ruang kelas,” ujarnya, Rabu (9/8/2023).
Ia menjelaskan, sudah 10 tahun Lab di SMA N 1 tidak
dipergunakan karena peralatan dan bangunan yang sudah dimakan usia bahkan
banyak peralatan Lab yang tidak bisa digunakan, sehingga akhirnya dijadikan
kelas.
“Kami sudah 10 tahun tidak memiliki lab. Memang besar
sekolah kita dari depan hanya saja bangunan bagian belakang sudah tidak layak
untuk dipakai,” jelasnya.
Dia mengaku biaya untuk merenovasi ruangan Lab tersebut menjadi
kelas baru menggunakan sumbangan dari orang tua murid.
“Ada dana sedikit itu yang kami pakai untuk merenovasi
ruangan-ruangan menjadi kelas, ada sumbangan dari orang tua juga yang kami
pakai,” ungkapnya.
Matheus menambahkan bahwa sebelumnya untuk dana perbaikan
gedung, masuk dalam dana Provinsi sehingga SMA N 1 disebut kurang perhatian
dari Provinsi. Namun saat ini SMA dan SMK sudah dialihkan di Kabupaten,
sehingga dia berharap Pemkab Mimika dapat memperhatikan sekolah tersebut.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten dapat melihat sekolah kami, bisa
memperbaiki dan membangunkan Lab-lab, tapi jangan hanya itu diisi juga
peralatannya,” harapnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten
Mimika, Willem Naa saat diwawancarai secara terpisah membenarkan bahwa SMA N 1
Mimika terlihat kumuh bagian belakangnya, dan dirinya juga sudah menganggarkan
pembangunan gedung di tahun 2024.
“Memang saya sudah lihat sendiri kondisi pembangunan di SMA
N 1 Mimika dan memang di belakang itu sudah dimakan usia bangunannya, sehingga
di tahun 2024 akan kami bangunkan kelas dan lab baru di belakang,” ujarnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy