SALAM PAPUA (TIMIKA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir meninjau kegiatan Coaching Clinic BVB Legends (Borussia Dortmund) dengan 30 siswa Batch I dari Papua Football Academy (PFA) di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Jumat pagi (8/9/2023).

Dalam rilis yang diterima salampapua.com, kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerja sama PSSI dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang tengah mengambil peran aktif dalam mendukung perkembangan sepak bola di Tanah Air, khususnya Tim Nasional Indonesia.

Rangkaian kegiatan ini adalah wujud komitmen bersama PTFI dan PSSI untuk meningkatkan kualitas talenta-talenta sepak bola di Indonesia. Melalui pembinaan, motivasi, dan latihan fisik yang tepat, para siswa PFA dapat memiliki potensi lebih besar untuk berprestasi dalam kancah sepak bola nasional dan internasional di masa depan.

Kehadiran Ketua Umum PSSI juga untuk memberikan dukungan terhadap program PFA yang pendiriannya diinisiasi oleh Presiden Jokowi dan ditindaklanjuti oleh PTFI dengan harapan dapat mengembangkan talenta-talenta muda terbaik Papua yang dapat memperkuat Tim Nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memberikan apresiasi atas progres program PFA yang kini tengah memasuki Batch II.

“Membangun tim sepak bola tidak mungkin dari tim senior saja, harus benar-benar dari grassroot. Dan membangun tim nasional tidak bisa kerja sendiri, karena itu kita mendorong bagaimana liga punya elit pro academy,” kata Erick Thohir.

Pada kegiatan coaching clinic ini, PSSI menghadirkan tiga legenda sepak bola dari Jerman, yakni Marcel Schmelzer, Jörg Heinrich, dan Paul Lambert yang merupakan pemain terkenal dari klub sepak bola terkemuka di Jerman, Borussia Dortmund (BVB).

Erick menjelaskan bahwa legends dari Borussia Dortmund, Jerman diundang karena mereka memiliki visi yang sama dengan PSSI dalam menggiatkan pembinaan pesepak bola usia dini.

Erick Thohir pun turut menyampaikan motivasi kepada para siswa PFA.

"Disiplin adalah kunci untuk menjadi the best player. Saya melihat potensi yang besar dari anak-anak PFA dan saya berharap kalian terus semangat berlatih agar bisa mengikuti langkah para kakak-kakak dari U-17 dan para legends untuk mengharumkan sepak bola Indonesia di mata dunia.”

Sementara pada kesempatan itu, ketiga legenda mengajarkan banyak teknik sepak bola yang baru sesuai standar internasional serta berbagi tips dari sistem pembinaan tim Jerman yang membawa mereka berhasil menjadi juara Piala Dunia pada tahun 2014. Pelatihan ini membantu mereka membangun kekuatan, kecepatan, dan ketahanan yang diperlukan untuk menjadi pesepak bola yang berkualitas.

“Ini pertama kalinya saya bertemu dengan siswa Papua Football Academy. Saya tahu mereka banyak melewati perjuangan yang keras dan perjalanan yang tidak mudah bisa sampai ke titik ini, jadi saya sangat senang bertemu dengan mereka,” tutur Marcel Schmelzer usai menjalani coaching clinic.

Sedangkan mewakili manajemen PTFI, Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi menekankan komitmen perusahaan dalam mendukung tumbuh kembang talenta sepak bola Papua.

"Sebagaimana Papua telah membawa kami menjadi perusahaan tambang kelas dunia, kami pun memiliki komitmen kuat untuk ikut mengembangkan kualitas talenta-talenta muda Papua, salah satunya di dalam bidang sepak bola. Kami percaya coaching clinic ini dapat menjadi pengalaman baru bagi siswa-siswa PFA dan semakin menumbuhkan semangat untuk mencapai potensi terbaik mereka,” ujar Jenpino.

Acara coaching clinic kemudian dilanjutkan dengan motivational talks yang dibawakan oleh Pelatih Kepala Timnas U-17 Bima Sakti bersama Pemain Timnas U-17 Ji Da Bin, Reno Salampessy, dan Tonci Shouter Ramandei. Kegiatan motivational talks ini membagikan motivasi dan kiat atas solusi permasalahan yang seringkali dialami oleh pemain sepak bola dengan menitikberatkan pada pentingnya kedisiplinan pesepakbola, terutama dalam mengatur waktu dan menjaga pola makan.

Editor: Jimmy