SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pria 48 tahun yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) asal Biak, Meliaki Baransano mengaku telah 14 tahun mengabdi sebagai tenaga honor dan bergelut dengan tugas membersihkan sampah di gedung Emeneme Yauware.

Saat ditemui salampapua.com, Sabtu (4/11/2023), Meliaki mengaku bahwa telah menjadi petugas kebersihan aset Pemkab Mimika sejak Kantor Bupati  berada di SP5 Timika, kemudian di tahun 2009  dirinya menjadi penjaga dan merawat gedung Emeneme di Kelurahan Perintis. Namun selama itu pun dirinya hanya sebatas menjadi pegawai honor dan tidak diangkat menjadi PNS layaknya pegawai honor lainnya.

"Sudah 4 kali ajukan berkas seleksi CPNS, tapi tidak pernah lolos. Padahal aturannya kalau honor sudah lebih dari 5 tahun harus diangkat jadi CPNS, tapi faktanya saya sudah 14 tahun tetap jadi honorer dan tidak diangkat. Padahal banyak pegawai honor seangkatan dan yang baru masuk honor sudah PNS, tapi saya masih saja dengan pakaian hitam-putih," ujarnya.

Sebagai tenaga honor, Meliaki bekerja di bawah tanggungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mimika. Karena itu dia meminta perhatian Pemkab Mimika supaya diangkat menjadi PNS, karena sebelumnya ia sering mengajukan berkas termasuk untuk jatah pengangkatan dalam kuota 600, tetapi tidak lolos.

Menjadi penjaga sekaligus petugas kebersihan di salah satu ikon Mimika itu, Meliaki mengaku selalu rutin membersihkan bagian dalam dan halaman gedung yang kerap dipakai sebagai tempat acara tersebut.

"Di sini sebagai piring makan saya, jadi saya harus menjaga dan membersihkannya. Saya juga digaji. Sekarang usia saya 48 tahun, berarti tidak lama lagi akan pensiun," katanya.

Ia pun mengimbau agar seluruh masyarakat yang menggelar kegiatan di geedung Emeneme untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat. Selain itu, masyarakat khususnya anak-anak diharapkan tidak mencoret-coret tembok dan tiang.

"Ada biaya khusus untuk perawatan gedung melalui kontraktor, tapi untuk membersihkan sampah dan babat rumput itu saya sendiri yang lakukan dibantu anak-anak saya dan beberapa kerabat yang saya bayar dengan uang rokok," tuturnya.

Penulis : Acik

Editor : Jimmy