SALAMPAPUA (MANOKWARI)-Burung kasuari tidak hanya menjadi lambang atau ikon provinsi Papua Barat, tentang kekayaan alam dan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut tetapi juga merupakan spesies yang menarik dan penting bagi ekosistem hutan.

Berikut, fakta menarik tentang burung kasuari:

Burung kasuari merupakan salah satu spesies burung yang langka dan dilindungi. Kehadirannya di alam liar terancam oleh perburuan ilegal dan hilangnya habitat, sehingga mereka terdaftar sebagai spesies rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Burung kasuari memiliki penampilan yang mencolok dengan bulu berwarna cerah dan bertubuh besar, tingginya mencapai 1,5 hingga 1,8 meter dan berat hingga 70 kilogram. Kasuari salah satu burung terbesar di dunia, meskipun terlihat gemuk, burung kasuari sangat kuat dan cepat, dapat berlari dengan kecepatan hingga 50 kilometer per jam dan melompat setinggi 1,5 meter.

Salah satu ciri khas burung kasuari adalah "casing" atau dada yang dilapisi oleh helm yang kokoh, terbuat dari keratin yang sama dengan paruhnya. Helm ini berfungsi sebagai perlindungan selama bertarung dengan lawan atau melawan serangan predator.

Burung kasuari adalah pemakan buah yang penting bagi ekosistem hutan hujan di mana mereka tinggal. Melalui pola makan mereka, mereka membantu dalam penyebaran biji-biji tumbuhan, yang berkontribusi pada mempertahankan keragaman hayati.

Burung kasuari betina memiliki perilaku bertelur yang unik. Setelah bertelur, betina meninggalkan telurnya di bawah perawatan jantan. Jantan akan mengerami dan merawat telur hingga menetas, sebuah perilaku langka di dunia burung.

Burung kasuari memiliki tempat yang penting dalam budaya dan tradisi masyarakat asli Papua. Mereka sering dijadikan simbol kekuatan dan kekuasaan dalam mitologi dan upacara adat, mencerminkan hubungan yang erat antara manusia dan alam di Papua.

Perlindungan dan pelestarian habitat burung kasuari sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup spesies ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang burung kasuari, semoga kita dapat lebih menghargai keberadaan mereka sebagai bagian penting dari ekosistem alam dan warisan budaya Papua Barat. (RRI.CO.ID)

Editor: Sianturi