SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Ulfiah, yang merupakan agen
rempah-rempah di Timika menyebutkan bahwa hampir 90% rempah kering yang beredar
di pasar di Kabupaten Mimika didatangkan dari daerah Jawa, Makassar dan Kupang-NTT.
Rempah-rempah kering dimaksud ialah kemiri,
cengkeh, keloak, merica, pala, ketumbar, jintan, dan yang lainnya.
"Yang paling mahal itu cengkeh yaitu Rp
200.000/kg, karena orang pakainya sedikit-sedikit untuk masakan tertentu saja
dan stoknya selalu ada," ujarnya.
Rempah kering termahal kedua setelah cengkeh adalah
jintan dengan harga Rp 180.000/kg, kemudian merica Rp 120.000/Kg, sedangkan
ketumbar hanya Rp 40.000/kg.
Salah satu rempah kering yang stoknya selalu
ada dan jarang pembeli ialah Kepayang
atau Pangi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kloak. Rempah kering yang
kulit luarnya sekilas mirip baru kali ini adalah tumbuhan pohon yang tumbuh
liar atau ditanam di pekarangan, yang menghasilkan bahan bumbu masakan khas
seperti rawon dan Kondro.
"Kloak selalu ada dan susah habis karena
jarang yang butuh, yang paling cepat habis itu seperti bawang, cabai, dan
beberapa jenis lainnya, harganya Rp 30.000/kg," katanya.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy