SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Setelah 4 tahun vakum, Institut
Pertambangan Nemangkawi (IPN) PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menggelar
program pelatihan Apprentice Angkatan tahun 2024, yang dilaksanakan di
Multipurpose Kuala Kencana, Jumat (3/5/2024).
Pembukaan program pelatihan Apprentice
angkatan 2024 ini dihadiri manajemen PTFI, SVP Sustainable Development PTFI Nathan
Kum dan jajarannya, para kontraktor, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) Kabupaten Mimika Paulus Yanengga, dan semua instruktur di IPN.
Nathan Kum dalam sambutannya mengatakan,
program IPN ini sempat vakum selama 3-4 tahun belakangan, dan proses yang
dijalani dalam penjaringan peserta pelatihan cukup lama dilakukan. Dan dari
akhir tahun 2023 proses telah berjalan hingga menghabiskan waktu 4 bulan.
Program IPN sambungnya, bisa berjalan karena
adanya dukungan berbagai pihak, terutama Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme
(Lemasa) dan Lembaga Masyatakat Adat Suku Kamoro (Lemasko).
“Atas dukungan yang diberikan oleh tokoh-tokoh
masyarakat kami sangat berterimakasih, sebab PTFI tidak bisa bekerja sendiri.
Kamipun butuh saling support agar bisa menjalankan program ini,” ujar Nathan.
Ia menjelaskan, mulai tahun 2023, PTFI telah
berkomitmen untuk memberdayakan 80 persen khusus putra-putri Amungme dan
Kamoro, dan 20 persen untuk 5 suku kekerabatan.
Lanjut Nathan, dari 4.938 orang yang mendaftar
sebagai apprentice, hanya 130 orang yang terpilih, namun 3 diantaranya
mengundurkan diri, sehingga hanya 127 orang yang menjadi peserta pelatihan IPN.
“Ini adalah kesempatan yang diberikan dari
ribuan orang, ratusan peserta ini yang diterima, sehingga pergunakan kesempatan
itu dengan baik, karena banyak orang di luar sana, memimpikan bisa mengikuti
program IPN. Untuk itu, pesan saya, budayakan
kedisiplinan, datang dan pulang harus tepat waktu. Kami berharap selesai
mengikuti pelatihan, peserta sudah memiliki skill yang siap dipakai di dunia
kerja,” harapnya.
Sementara itu, Paulus Yanengga dalam
sambutannya mengucapkan terima kasih kepada PTFI, yang sudah membuka kembali
program pelatihan melalui IPN. Selama 57 tahun PTFI berdiri, inilah program
yang dapat menjawab pertanyaan semua pihak tentang apa yang dilakukan PTFI di
Papua.
“Kita harus lihat 30 tahun terakhir ini PTFI
mulai melihat bagaimana perkembangan SDM di Mimika. Kemudian Pemkab Mimika
harus terus berkolaborasi, sehingga ada harapan 10 tahun ke depan itu ada ahli
tambang dan ahli lainnya dari Mimika,” ujarnya.
Ia mengingatkan juga kepada peserta, agar
selalu harus tetap disiplin, dan bertangung jawab, dengan mengikuti pelatihan
hingga selesai. Sebab dari pengalaman Pemkab Mimika, banyak anak-anak Papua
yang kurang bertanggungjawab atas apa yang diberikan kepada mereka.
“Saya juga berharap dengan adanya pelatihan
ini jangan sampai ada pekerja OAP yang terkena PHK. Memang masih ada kesalahan
dari pekerja, namun saya harap bisa dibina terlebih dahulu sebelum mengeluarkan
surat PHK, jangan sampai anak-anak muda kami di latih namun pekerja kami
dikeluarkan. Jadi kami harap semua bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, General Supertendent IPN, Suzan
Kambuaya saat menyampaikan laporannya mengatakan, Institut Pertambangan
Nemangkawi (IPN) adalah Lembaga Pelatihan Kerja milik PTFI, yang memberikan
pelatihan ketrampilan kerja di bidang Industri Pertambangan. Dan IPN merupakan
investasi sosial dan komitmen PTFI untuk meningkatkan sumber daya manusia
masyarakat setempat, khususnya menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap
kerja.
Program Pelatihan Apprentice ini berdurasi 1
rahun, dimana 6 bulan siswa akan mengikuti pembelajaran dan pelatihan di NMI
dan 6 bulan siswa akan kerja praktek/magang di PTFI maupun di beberapa
kontraktor PTFI.
“Peserta Tahun 2024 ini dimulai dengan proses
penerimaan yang dilakukan di akhir Agustus selama 2 minggu secara online. Setelah
itu dilanjutkan dengan proses verification administration, phsyco test, dan
medical test. Kurang lebih proses penerimaan hingga tanda tangan perjanjian
program Magang kurang lebih 4 bulan.
Total pelamar jelas Susan sebanyak 4.938, dan
terseleksi menjadi peserta program Pelatihan Apprentice sebanyak 130 orang.
Tapi ada 3 yang mengundurkan diri, sehingga saat ini total 127 peserta.
Dari 127 orang, 75 persen peserta adalah
putra/putri Amungme Kamoro dan 20 persen adalah perempuan,” ujarnya.
Tahun ini diterangkan Susan, IPN fokus melatih
di 6 kejuruan besar saja yaitu mekanik Alat Berat, 22 orang, mekanik mesin
pabrik, 24 orang, electrician 10 orang, operator alat berat 30 orang, miner 19
orang. Dan pengelasan 22 orang.
“Tujuan pelatihan ini guna menyiapkan anak
anak muda Papua, untuk memiliki keahlian dan ketrampilan kerja. Dan juga
memiliki perilaku yang positif dan menunjang mereka dalam dunia kerja maupun
dalam kehidupan sehari hari nanti.
Dengan pelatihan ini diharapkan mereka juga
dapat ikut dalam persaingan dunia kerja dengan meniti karir di tempat kerja,”
ungkapnya.
Pembukaan pelatihan apprentice 2024 juga
diwarnai dengan doa pembukaan dan penutupan, menyanyikan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya. Juga menyanyikan Lagu Tanah Papua oleh para peserta apprentice,
dan diakhiri dengan foto bersama.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi