SALAM PAPUA (TIMIKA) – Meki Fritz Nawipa, salah satu
putra terbaik Papua asal Enarotali, Kabupaten Paniai, sejak kecil bertekad kuat
menjadi Pilot. Dengan semangat ia menempuh pendidikan hingga mendapatkan
beasiswa dari PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Yayasan Pemberdayaan Amungme
Kamoro (YPMAK) sebagai pengelola dana kemitraan.
Awalnya dia menempuh Sekolah Dasar di Timika, tepatnya di SD
YPK Tiga Raja, sejak kelas 1 sampai kelas 3, kemudian melanjutkan ke daerah
kelahirannya atas permintaan Ibunya, Ruth Gobai.
Setelah menamatkan pendidikan di SD YPPGI Kebo 1 dan SMP
Negeri 1 Aradide di Kabupaten Paniai, ia kemudian melangkahkan kakinya keluar
dari kampung halaman, dan melanjutkan studi SMA di Jayapura. Lulus dari SMA,
dia kembali ke kampung halamannya dan sempat menganggur 1 tahun. Namun dia
tetap mengisi kekosongan selama menganggur 1 tahun tersebut dengan bekerja di
kebun, mencari kayu dan melakukan aktivitas-aktivitas positif lainnya.
Atas keinginan yang kuat dari ayahnya, Yahya Nawipa, agar
Meki Nawipa dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi, Ayahnya rela meminjam uang
Rp 3 juta sebagai biaya perjalanan Meki Nawipa ke pulau Jawa. Saat itu Meki
Nawipa diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sambil
kuliah, dia pun bekerja untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhannya
selama menempuh pendidikan di Bandung.
Namun cita-cita sejak kecil menjadi Penerbang kembali
mengusik pikirannya. Ia kemudian berhenti pada semester 2 di IPB dan
berkeinginan untuk melanjutkan ke sekolah penerbang di Jakarta.
Di saat itu bertepatan ada program beasiswa dari YPMAK. Dia
kemudian mencoba mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut, namun dia
dinyatakan tidak lulus karena nilai tes Bahasa Inggris yang tidak memenuhi
standar yang ditetapkan.
Meki mengevaluasi, ini terjadi salah satunya karena ia belum
menekuni proses pembelajaran di bidang Bahasa Inggris.
Berselang kemudian, dengan ketekukannya belajar, Meki dapat
melanjutkan studi penerbang di Deraya Flying School Jakarta pada tahun 2000.
Dia akhirnya lulus untuk Tahap 1 sebagai penerbang dengan mengantongi Private Pilot Licence (PPL) dan kembali
ke Papua bekerja di Mission Aviation
Fellowship (MAF) Sentani, Jayapura.
Beberapa waktu kemudian, melalui Pemda Provinsi dan Pemda
Kabupaten Paniai, Meki Nawipa mendapat kesempatan untuk membuat evaluasi
terbang di Papua Nugini (PNG) atas program MAF. Di sini Meki mendapat nilai
terbaik dari PNG MAF Flight Training Center.
Dia pun melanjutkan kursus sekaligus mengambil lisensi bidang
penerbang di Australia. Meki menempuh pendidikan di Bible Colege of Victoria,
Melbourne. Setelah 5 tahun di Australia dan pulang ke Papua, Meki mengantongi
lisensi penerbang tahap selanjutnya yakni Multi Engine Rating (MER) sebagai
lisensi yang dapat menerbangkan pesawat lebih dari satu mesin.
Setelah menjadi Pilot dan mengelilingi langit Papua sejak
tahun 2008, yang mana di saat-saat itu dia melihat dengan mata kepala sendiri
kehidupan orang-orang Papua yang masih banyak yang hidup dalam ketidaklayakan,
ia “banting setir” pada 1 dekade kemudian dari Pilot dan terjun ke dunia politik.
Sebuah alasan utama dan doanya bahwa jika Tuhan beri dia kesempatan menjadi
pimpinan daerah, maka dia akan melakukan yang terbaik atas apa yang dilihatnya
saat itu. Pada tahun 2018 doanya pun terjawab dan terpilih menjadi Bupati
Paniai, serta sejak awal tahun 2025 ini dia terpilih sebagai Gubernur pertama
di Provinsi Papua Tengah, sebagai salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah
Papua.
3 Prinsip Utama Untuk Berhasil: Takut Tuhan, Jujur dan
Setia
Dia mengungkapkan dalam semua keberhasilan yang telah
dicapai hingga saat ini, ada tiga kunci yang harus dimiliki, yakni takut Tuhan
sebagai faktor yang paling utama. Kemudian, faktor lainnya yang juga sangat
penting adalah jujur dan setia dalam mengerjakan segala sesuatu.
Menurut dia, setiap tempat kerja hari ini yang dibutuhkan
adalah orang-orang yang jujur dan setia. Untuk mencapai dua hal itu, dia
kembali menegaskan harus Takut Tuhan.
Jika ketiga hal itu dimiliki, maka setiap orang dia jamin
tidak akan mungkin melakukan hal-hal yang negatif dan merugikan banyak orang.
Pendidikan Adalah Investasi SDM Untuk Waktu yang Panjang
Sebagai Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa mengungkapkan
bahwa pendidikan merupakan investasi yang akan bermanfaat untuk waktu yang
panjang bagi tanah ini.
Saat ini ada beberapa program pendidikan yang dicanangkan,
yakni pendidikan gratis, sekolah berbasis asrama terbaik di Nabire, SMA Garuda
sebagai program Presiden Prabowo yang mana Pemprov Papua Tengah telah
menyiapkan lahan untuk program tersebut, sekolah komunitas, dan Balai Latihan
Kerja (BLK).
Dia menegaskan, pendidikan adalah satu-satunya syarat untuk
seseorang mencapai kesuksesan.
Untuk diketahui, beberapa program pendidikan Gubernur Meki
Nawipa tersebut ternyata berjalan searah dengan program PTFI terkait BLK di
Institut Pertambangan Nemangkawi yang telah menghasilkan ribuan tenaga teknis pertambangan
tersertifikasi dan rencana pembukaan SMA Unggulan.
Penulis/Editor:
Jimmy