SALAM PAPUA (TIMIKA) – Bupati Mimika, Johannes Rettob, mengungkapkan bahwa realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Mimika hingga pertengahan tahun ini masih tergolong rendah, meskipun sejumlah pekerjaan fisik telah berjalan.

Hal tersebut disampaikan usai rapat koordinasi dan evaluasi rutin bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Rapat Disdukcapil, Senin (16/6/2026). Dalam pertemuan tersebut, Bupati bersama jajaran OPD meninjau progres pelaksanaan kegiatan sekaligus memeriksa capaian realisasi fisik dan keuangan.

“Hasil evaluasi menunjukkan bahwa realisasi keuangan kita masih rendah, padahal pekerjaan di lapangan sudah banyak yang dikerjakan. Kenapa realisasinya kecil? Karena dananya memang belum dibayarkan, misalnya dana Otsus dari pusat yang belum diterima,” jelas Bupati Johannes.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mimika, Marthen Tappi Mallisa, menjelaskan bahwa hingga Juni 2026, serapan anggaran baru mencapai 15,4 persen atau sekitar Rp 900 miliar.

“Penyerapan ini didominasi oleh belanja rutin OPD serta kegiatan non-kontraktual. Sementara kegiatan yang bersifat kontraktual belum berjalan optimal,” terang Marthen.

Ia menyebut, berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), hingga saat ini baru 34 kegiatan kontraktual yang telah terinput.

“Saya mengimbau kepada seluruh pimpinan OPD agar mempercepat proses penagihan, khususnya untuk pekerjaan yang sudah memiliki kontrak. Pengajuan uang muka secepatnya sangat penting untuk meningkatkan realisasi anggaran,” tambahnya.

Marthen juga menyebut bahwa realisasi anggaran di hampir semua OPD masih berada di bawah 30 persen.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi