SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sejumlah orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) di Timika hidup dalam kondisi memprihatinkan. Diduga dilepas oleh
keluarganya dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah, mereka terlantar dan
terpaksa hidup di jalanan kota.
Kehadiran ODGJ di beberapa titik dalam wilayah kota kerap
meresahkan masyarakat. Meski tak melakukan tindakan kekerasan, keberadaan
mereka yang kerap mendekati warga menimbulkan rasa takut.
“Pemerintah dan keluarga seharusnya peduli. Di daerah lain
sudah ada rumah rehabilitasi. Pemerintah dan keluarga harus bekerja sama,” ujar
Sabri Arif, salah satu warga, kepada Salampapua.com, Kamis (3/7/2025).
Sabri, yang merupakan pengusaha rumah makan, mengaku setiap
hari didatangi seorang ODGJ dengan kondisi mengenaskan telanjang dada dan hanya
mengenakan celana pendek robek.
“Setiap hari dia datang. Sedih sekali lihatnya. Kalau
dikasih makan, dia tolak. Maunya rokok. Tapi tetap miris,” katanya.
Menurut Sabri, ODGJ juga memiliki hak yang sama sebagai
warga negara untuk mendapatkan perlindungan dan layanan sosial dari negara. Ia
berharap Pemerintah Kabupaten Mimika bisa segera membangun rumah rehabilitasi
atau rumah sakit jiwa khusus untuk menangani ODGJ.
“APBD Mimika ini besar. Masa tidak bisa bangun rumah sakit
jiwa atau rumah penampungan untuk ODGJ?” tegasnya.
Hingga saat ini, belum ada fasilitas khusus milik Pemkab
Mimika yang menangani rehabilitasi atau layanan terpadu bagi ODGJ di wilayah
tersebut.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi