SALAM PAPUA (TIMIKA) – Fraksi PDI Perjuangan DPR
Kabupaten (DPRK) Mimika menyoroti terkait postur anggaran yang cukup tinggi di
APBD Mimika tahun 2024 namun belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
secara menyeluruh, khususnya masyarakat di pinggiran Mimika, baik di pesisir
maupun di pegunungan.
Hal ini ungkapkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRK Mimika,
Adrian Andhika Thie, saat membacakan Pandangan Umum Fraksi PDI Perjuangan pada
Rapat Paripurna II Masa Sidang II DPRK Mimika dalam rangka Mendengarkan
Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRK Mimika terhadap LKPJ Bupati Mimika dan
Ranperda PP-APBD Kabupaten Mimika Tahun Anggaran 2024, yang digelar di ruang
sidang DPRK Mimika, Kamis (3/7/2025).
Adrian menyebutkan, Fraksi
PDI Perjuangan menyoroti soal alokasi anggaran bagi OPD-OPD tertentu yang
sangat tinggi tetapi programnya lebih banyak menyentuh dan hanya dirasakan
warga di dalam kota, sementara di distrik-distrik di pinggiran, pelosok dan
bahkan pedalaman mendapatkan alokasi anggaran yang sangat kecil.
“Padahal sesungguhnya warga asli Papua ada di pedalaman dan
pelosok,” ujarnya.
Di samping itu, dari 12 bidang yang disoroti dalam pandangan
fraksi, ada juga beberapa yang menarik perhatian faksi partai berlambang banteng
moncong putih ini.
Seperti halnya, pendataan aset milik Pemkab Mimika yang
beberapa disinyalir dikuasai pihak-pihak tertentu, persiapan pemekaran
kabupaten, persoalan pendidikan yang terlalu fokus pada pembangunan fisik
sekolah-sekolah atau terlalu berorientasi pada kuantitas namun miskin perhatian
pada peningkatan kualitas (SDM), dan pemberian alokasi anggaran lebih kepada
OPD-OPD yang memiliki program atau kegiatan yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat.
“Jangan anggaran
habis hanya untuk membangun kantor-kantor OPD yang mewah, sementara
masyarakatnya masih jauh dari kata sejahtera,” tegasnya.
Di akhir pembacaan
pandangan umum fraksi, Adrian juga mengungkapkan bahwa Fraksi PDI Perjuangan berharap
agar Pemkab Mimika tetap konsisten menjalankan amanat UU nomor 2 Tahun 2021
tentang Otsus.
Penulis:
Evita
Editor: Jimmy