SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kepala Distrik Mimika Timur, Bakri Athoriq, memberikan klarifikasi terkait tudingan perselingkuhan dengan seorang pegawai honorer yang viral melalui rekaman video.

Dalam video yang beredar, sekelompok warga mengaku telah menangkap basah Bakri bersama seorang pegawai honorer di kediaman pegawai tersebut, di Mapurujaya, pada Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 23.00 WIT. Warga kemudian meminta Bupati dan Wakil Bupati Mimika untuk memproses persoalan itu secara hukum.

Menanggapi hal tersebut, Bakri membantah keras tudingan itu. Ia menjelaskan bahwa setelah menghadiri sejumlah kegiatan upacara HUT RI sejak sore hingga malam, dirinya tidak sempat makan malam. Karena itu, ia meminta izin kepada salah satu pegawainya (yang dituduhkan sebagai selingkuhan) untuk menumpang makan di rumah pegawai tersebut.

“Saya tidak berduaan saja, ada juga anak-anak kandung pegawai itu yang menemani. Setelah selesai makan, saat keluar rumah sekitar pukul 23.00 WIT, tiba-tiba ada sekitar 10 orang warga di halaman rumah berteriak menuduh saya,” ungkap Bakri, Senin (18/8/2025).

Ia menambahkan, bukan hanya diteriaki, tetapi beberapa orang juga sempat memukul wajahnya. “Mereka tidak sergap saya di dalam rumah, melainkan saat saya keluar. Saya tidak melawan karena merasa tidak berbuat salah, dan saya sarankan agar diselesaikan di Polsek Mimika Timur,” jelasnya

Bakri juga menepis tudingan lain yang menyebut dirinya menggunakan anggaran kegiatan HUT RI di Mimika Timur untuk kepentingan pribadi. Ia menegaskan seluruh anggaran sudah diserahkan kepada PPTK dengan berita acara dan dokumentasi lengkap.

“Yang ada di kas hanya sisa untuk honor panitia HUT RI dan HUT Mapurujaya. Saya sama sekali tidak memegang uang seperti yang dituduhkan,” tegasnya.

Karena namanya sudah tercemar, Bakri berharap pihak-pihak yang merekam, menyebarkan, dan menyampaikan tuduhan tersebut bertanggung jawab.

“Memang saya belum melaporkan, karena pihak yang menuduh juga belum membuat laporan resmi. Namun, saya siap memberikan keterangan kepada kepolisian jika diperlukan,” pungkasnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi