SALAM PAPUA (TIMIKA) – James Robert Moffett, seorang ahli geologi asal Amerika Serikat yang juga merupakan salah satu owner Freeport McMoRan Inc. mengisahkan perjuangan gigihnya saat menjelajah dan kemudian perusahaannya menjadi pengelola tambang emas dan tembaga terbesar dunia yang terletak di gunung Cartenz, yang saat ini dikenal dengan wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Dalam sebuah rekaman wawancara terhadap pria yang akrab disapa Jim Bob Moffett tersebut pada tahun 1995, seperti dilansir dari channel Instagram sosokbisnis, Jim Bob mengungkapkan bahwa geologi tidak mengenal batas politik (negara) saat mengkaji dan mengeksploitasi ratusan tambang selama 150 tahun terakhir. Sementara di Irian Jaya (sekarang Papua), hanya ada tambang kecil bernama Ertsberg.

“Ini yang kita sebut sebagai geologi terputus oleh garis (batas) negara, dan hal seperti ini sering terjadi. Hanya karena medannya sangat berat dan sulit untuk dijelajahi, banyak orang berhenti di perbatasan Papua New Guinea. Lalu mereka mulai meyakini bahwa garis negara itu adalah batas geologi. Padahal itu tidak masuk akal. Geologi tidak mengenal batas negara (politik). Tidak pernah dan tidak akan pernah,” ujarnya.

Menemukan Tambang Terbesar Dunia Menggunakan Teknologi dan Berani Ambil Resiko

Dalam wawancara tersebut, saat ditanya bagaimana rasanya ketika dirinya bersama tim berhasil menemukan kembali, dalam arti melakukan proyek pengeboran, tambang tembaga terbesar di dunia (Ertsberg), Jim Bob menjawab bahwa hal itu adalah hal yang sangat personal baginya, karena penemuan itu membuktikan bahwa konsep merger Freeport-McMoRan memang benar.

“Ini menjadi pembuktian bagi semua yang sudah bertaruh (berjuang) bersama saya dalam berbagai upaya “gila” dan semangat kewirausahaan yang kami miliki. Dan itu membuktikan bahwa sekelompok orang dari New Orleans, Louisiana (Kantor Pusat Freeport-McMoRan, Red), bisa pergi ke mana saja di dunia dan menemukan sesuatu yang tidak bisa ditemukan orang lain,” ungkapnya.

Menurut Jim Bob, usahanya bersama tim dalam menelusuri potensi pertambangan di Ertsberg, menggunakan pendekatan teknologi dan dengan keberanian mengambil resiko yang cukup besar.

“Tidak peduli apakah kamu berasal dari perusahaan minyak besar atau perusahaan pertambangan besar, kami tidak punya semua itu, yang kami miliki hanyalah sekelompok orang dengan teknologi tinggi yang percaya bahwa kami tahu apa yang kami lakukan, dan bersedia mengambil resiko, dan kami mampu mendapatkan dukungan yang kami butuhkan. Dan ketika semua itu berhasil, hasilnya menjadi bentuk penghargaan bagi semua orang yang terlibat,” tuturnya.

Menembus Kemustahilan Melalui Proses yang Tidak Gampang

Di samping itu, Jim Bob juga mengungkapkan bahwa langkah yang dilakukannya didasari pada keyakinan yang besar mendapatkan hasil yang luar biasa dari sebuah kemustahilan yang dianggap orang banyak saat itu. Sesuatu yang akan bertahan beberapa ratus tahun ke depan. Orang-orang bilang, mereka beruntung dan itu terjadi dalam semalam, tapi mereka tidak melihat apa saja yang harus dilalui untuk bisa sampai ke sana.

“Hari ini, orang-orang kami percaya tidak ada hal yang tidak bisa kami lakukan. Karena kalau kami bisa menemukan tambang emas ketiga terbesar dunia yang terletak di tengah-tengah daerah terpencil, yang hampir mustahil terjangkau. Itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami secara teknologi, tapi bagian terbaiknya adalah kami memiliki lahan seluas 9 juta Acre (36,4 juta hektar), dan rasanya seperti saat-saat pertama kali minyak dan gas ditemukan di teluk Mexico, untuk membuktikan bahwa ada cadangan minyak dan gas yang besar di bawah sini dan memiliki akuisisi besar,” ujarnya.

Lahirnya Freeport MacMoRan

Seperti diketahui, nama McMoRan merupakan perusahaan minyak dan gas di Amerika Serikat bernama McMoRan Oil & Gas Company, dimana namanya berasal dari gabungan nama belakang tiga orang pendirinya yakni WK McWilliams, Jr., James R. (Jim Bob) Moffett, dan BM Rankin, Jr. Sebelumnya WK McWilliams, Jr. dan Jim Bob Moffett telah mendirikan perusahaan pada pertengahan tahun 1960 dengan nama McMoCo, yang kemudian saat BM Rankin, Jr bergabung sebagai rekanan pada tahun 1967, yang akhirnya nama perusahaan berubah menjadi McMoRan, yang di tahun 1969 sebagai sebuah perusahaan publik nama perusahaan menjadi McMoRan Exploration Company. Pada tahun 1977, sebuah komite operasional beranggotakan empat orang yang dipimpin oleh Jim Bob Moffett ditunjuk untuk menggantikan McWilliams dan Rankin, yang mengundurkan diri sebagai ketua bersama. Jim Bob Moffett menjadi presiden dan direktur utama, sementara McWilliams dan Rankin tetap menjabat sebagai konsultan, direktur, dan pemegang saham. Pada tahun 1978, perusahaan tersebut didirikan kembali di Delaware dan terdaftar di Bursa Efek New York. Pada tahun 1979, namanya diubah dari McMoRan Exploration Company menjadi McMoRan Oil & Gas Company.

Sementara nama Freeport merupakan perusahaan mineral dunia di Amerika Serikat yang bernama Freeport Minerals Company, yang sebelum tahun 1971 bernama Freeport Sulphur Company setelah sebelumnya beberapa kali berganti nama perusahaan.

Pada tahun 1981, McMoRan Oil & Gas Company bergabung dengan Freeport Minerals Company. Perusahaan baru tersebut, Freeport-McMoRan Inc. (FMI), memilih Paul Douglas sebagai presiden dan Benno C. Schmidt sebagai ketua dewan direksi. Jim Bob Moffett menjadi wakil ketua tetapi tetap menjabat sebagai presiden McMoRan Oil & Gas Company.

Pada tahun 1983, Paul W. Douglas mengundurkan diri sebagai presiden dan direktur utama. Schmidt, ketua perusahaan, mengambil alih posisi tambahan sebagai direktur utama, tetapi posisi presiden tetap kosong. Pada tahun 1984, Jim Bob Moffett menggantikan Schmidt sebagai ketua dan direktur utama. Schmidt menjadi ketua komite eksekutif dan direktur. Richard B. Stephens menggantikan Jim Bob Moffett sebagai presiden McMoRan Oil & Gas Company. Milton H. Ward mengambil alih tugas presiden dan direktur operasi Freeport-McMoRan.

Perusahaan Freeport-McMoRan Inc. merupakan prusahaan induk dari Freeport-McMoRan Copper & Gold dan Freeport-McMoRan Resource Partners. Pada tahun 1993, anak perusahaan Freeport-McMoRan Resource Partners membentuk perusahaan patungan dengan salah satu pesaing terbesarnya yakni IMC Global Inc. Kemudian di tahun 1994, perusahaan induk Freeport-McMoRan Inc. memisahkan kepemilikan mayoritasnya di Freeport-McMoRan Copper & Gold.

Freeport-McMoRan Copper & Gold dijalankan oleh Jim Bob Moffett, yang berkantor pusat di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, sebagai perusahaan yang melanjutkan usaha penambangan di Papua, yakni di Grasberg, saat ini berada di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Dari Ertsberg, Grasberg Hingga Tambang Bawah Tanah

Dilansir dari beberapa sumber, potensi atau cikal bakal adanya Gunung Ertsberg (Gunung Bijih) di Papua mulanya ditemukan oleh seorang geolog asal Belanda bernama Jean Jacques Dozy saat bersama 2 temannya yakni AH Colijn (pimpinan ekspedisi ke Cartenz) dan Franz Wissel (pilot) berhasil mencapai puncak Cartenz pada 5 Desember 1936. Dozy menemukan bahwa tidak ada batu lain di Ertsberg kecuali bijih. Laporan penemuan ini disimpan di salah satu perpustakaan di Belanda, dan kemudian pada tahun 1939 dimuat dalam majalah geologi di Leiden, Belanda.

Pada tahun 1960, atas penugasan dari perusahaan Freeport Sulphur Company, Forbes Wilson dan Del Flint melakukan ekspedisi kembali ke Cartenz terkait laporan penemuan dari Jean Jacques Dozy. Hasil survei ini dituangkan dalam buku berjudul “The Conquest of Cooper Mountain.”

Pada tanggal 5 April 1967, Pemerintah Indonesia dan Freeport Sulphur Company menandatangani kontrak karya izin penambangan pertama (KK 1) dengan durasi kontrak selama 30 tahun. Dua hari setelah itu, tepatnya pada 7 April 1967, PT Freeport Indonesia (PTFI) didirikan sebagai anak perusahaan Freeport Sulphur Company, yang merupakan kepanjangan tangan Freeport Sulphur Company di Indonesia dalam melakukan proyek penambangan di Ertsberg (saat itu masih disebut wilayah Irian Barat) seluas 10 Kilometer persegi. Namun proyek tersebut baru dimulai pada Desember 1967, dimana perusahaan McMoRan Exploration Company menjadi mitra Freeport Sulphur Company sebagai perusahaan yang melakukan program pengeboran.

Dilansir dari website resmi PTFI, Freeport baru memulai produksi penambangannya pada tahun 1972, atau 5 tahun kemudian sejak proyek pengeboran di tambang Erstberg.

Pada 28 Januari 1988, saat Jim Bob Moffett sebagai direktur utama Freeport-McMoRan, perusahaan ini mengembangkan sayap penambangannya di puncak Cartenz tersebut dengan membuka penambangan baru di Grasberg.

Pada tahun 1996, Freeport memulai dana kemitraan 1 persen dari penjualan perusahaan bagi pengembangan masyarakat lokal yang dikelola institusi masyarakat (saat ini bernama YPMAK), sebagai tambahan dari program CSR yang dilakukan langsung oleh perusahaan.

Pada tahun 2004, Freeport memulai investasi proyek pengembangan tambang bawah tanah sebagai kelanjutan tambang terbuka Grasberg yang berakhir atau ditutup pada tahun 2018.

Di tahun 2018, seiring dengan penutupan tambang terbuka Grasberg, dilakukan penandatanganan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sebagai perubahan bentuk dan perpanjangan usaha pertambangan sampai tahun 2041, dimana 51,24 persen saham perusahaan telah dimiliki Indonesia.

Penulis/editor: Jimmy