SALAM PAPUA (TIMIKA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar
upacara HUT ke-80 Republik Indonesia secara serentak dari hulu ke hilir di
lima wilayah di Indonesia, yakni di Tembagapura, Kuala Kencana, Nabire, Jakarta,
dan Gresik.
Presiden Direktur PTFI, Toni Wenas dalam sambutannya
menyampaikan rasa syukur karena hari ini dari ujung Timur Indonesia, dapat memperingati
HUT ke-80 RI.
Pada peringatan HUT ke-80 RI ini, sesuai tema 'Bersatu,
Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju', tentunya mencerminkan semangat
NKRI untuk bersatu padu mengusung kesepahaman sebagai satu bangsa, menjembatani
harapan satu sama lain, menyongsong kemajuan bangsa.
Namun lebih dari sekedar slogan, tema ini menjadi pengingat
bagi seluruh elemen bangsa agar terus berperan aktif dan berkontribusi nyata
dalam pembangunan yang nyata, demi terwujudnya Indonesia maju.
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pada tahun lalu,
pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mencapai 5,03 persen. Performa positif
ini terus berlanjut di tahun ini dengan pencapaian 5,12 persen dan merupakan
salah satu pencapaian yang tertinggi di antara negara-negara anggota G20, serta
mencerminkan ketangguhan persatuan bangsa dalam menghadapi berbagai
tantangan.
"Pencapaian itu berasal dari kerja keras seluruh elemen
bangsa, termasuk peran dari PTFI," pungkasnya.
Kegiatan pertambangan PTFI, sambungnya, terus memberi
kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun
secara nasional.
Pada tahun 2024, manfaat langsung terhadap penerimaan negara
adalah sebesar 4,7 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 80 Triliun. Kontribusi
ini mencakupi pajak, royalty, bagi hasil, dividen, serta pembayaran lainnya, sedangkan
sekitar Rp 11 Triliun di antaranya langsung diterima oleh Kabupaten Mimika dan
kabupaten lainnya di Provinsi Papua Tengah.
Jumlah tersebut menurutnya belum termasuk investasi sosial
yang dilakukan oleh PTFI untuk masyarakat sekitar wilayah tambang, yaitu
sebesar Rp 2 Triliun.
"Ini adalah jumlah kontribusi terbesar bagi negara dari
satu perusahaan di Indonesia, yaitu Freeport Indonesia," tuturnya.
Khusus untuk dividen, sejak tahun 2019 PTFI telah membayar
kepada pemerintah sejumlah 4,1 Miliar dolar Amerika. Angka itu sudah lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melakukan akuisisi
saham Freeport Indonesia menjadi 51 persen.
"Itu berarti sudah lebih dari balik modal,"
ujarnya.
Menurut studi LP MUI tahun ini, PTFI telah memberi
kontribusi sebesar 0,75 persen terhadap pembentukan produk domestik bruto
nasional, 77 persen pembentukan PDRB Papua Tengah, serta 91 persen bagi
pembentukan PDRB Kabupaten Mimika.
"Ini menunjukkan betapa besar peran PTFI dalam kemajuan
Indonesia serta Papua umumnya, terlebih khusus Kabupaten Mimika. Itu semua
tidak mungkin terjadi tanpa pertolongan Tuhan serta seluruh karyawan Freeport. Dengan
demikian, apa yang telah kita semua lakukan telah berbuah nyata bagi negara
Indonesia tercinta. Mari kita terus lanjutkan kerja keras kita, supaya tetap
memberi kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara sesuai amanat undang-undang
1945,” ungkapnya.
Peringatan HUT ke-80 RI telah menjadi tradisi Freeport
Indonesia yang telah dilaksanakan selama lebih dari 50 kali, yaitu dimulai
tahun 1973.
Lebih lanjut disampaikan bahwa mengenai smelter, pada 23
Desember 2024 atas Rahmat Tuhan dan dukungan pemerintah, serta seluruh pemangku
kepentingan, telah dimulai produksi smelter terbesar di dunia. Selanjutnya pada
17 Maret 2025 Presiden Prabowo Subianto meresmikan operasional pabrik pemurnian
logam mulia di Gresik.
"Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan PTFI
bagi negara," jelasnya.
Dalam momen ini, Tony Wenas menyapa secara langsung seluruh
karyawan dan keluarga besar PTFI, baik secara luring di Tembagapura saat
dirinya menjadi inspektur upacara di wilayah highland, maupun secara daring mulai
dari Kuala Kencana, Nabire, Jakarta, dan Gresik yang telah melaksanakan upacara
secara serentak.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy